Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Ayung, Dibunuh John Kei dan Beri Rumah ke Anas Urbaningrum

Ayung kembali muncul kali ini terkait rumah Anas Urbaningrum

zoom-in Kisah Ayung, Dibunuh John Kei dan Beri Rumah ke Anas Urbaningrum
TRIBUN/DANY PERMANA
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum (kiri) berbincang dengan kuasa hukumnya Firman Jaya (kanan) saat menjalani persidangan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi ahli di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Kamis (28/8/2014). Anas diduga terkait korupsi dalam proyek Hambalang, yang juga melibatkan mantan Menpora Andi Malarangeng. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama almarhum Tan Hary Tantono alias Ayung sontak muncul saat persidangan kasus Hambalang dengan terdakwa mantan ketua umum partai Demokrat Anas Urbaningrum. Sedikit flashback ke belakang Ayung atau Tan Hary Tantono adalah bos PT Sanex Steel yang dibunuh oleh kelompok John Kei pada medio 2012 lalu.

Ayung kembali muncul kali ini terkait rumah Anas Urbaningrum. Dalam keterangan saksi Carrel Ticualu, terungkap bahwa rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur adalah pemberian bos PT Sanex Steel.

Ayung lantas menyuruh Carrel untuk memilihkan rumah di sekitar rumah Anas yang lebih luas dan lebih besar. "Harganya saat itu Rp5 miliar. Buat Ayung uang segitu kecil," kata Carrel.

Saat ditanya alasan membantu Anas, ujar Carrel, Ayung justru meninggi nada bicaranya.

"Memang harus ada alasan, saya mau bantu, ihklas. Sama seperti kamu (Carrel) yang saya jadikan komisaris," kata Ayung kepada Carrel saat itu.

Carrel memang sempat bercerita awal kedekatannya dengan Ayung. Dimana Ayung pernah meminta bantuan hukum kepada Carrel lantaran usahanya diganggu.

Setelah membantu, Carrel pun diberi jabatan komisaris di perusahaan Ayung.

Berita Rekomendasi

Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel 2701 di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar pada Selasa, 27 Januari 2012 lalu. Ia ditemukan tewas dalam keadaan leher nyaris putus dan luka tusukan pada sekujur tubuhnya.

Semasa hidupnya Ayung kerap bersengketa dengan sejumlah pihak yang menjadi rekan bisnisnya. Salah satu yang menjadi rekan bisnis Ayung adalah John Refra Kei. Sebagai rekan bisnis yang menyediakan jasa dalam penagihan utang (debt collector), Ayung sudah lama menggunakan tenaga anak buah John Kei.

Menurut polisi John Kei tidak hanya mengenal mendiang Ayung alias Tan Hari Tantono (50) dalam waktu singkat. John Kei sudah memiliki kedekatan dengan Ayung sebagai rekan bisnis. Ayung, biasa memanggil John Kei dengan sebutan 'Panglima'.

Ayung dibunuh lantaran permasalahan uang Rp 600 juta yang tidak dibayar Ayung. Uang itu merupakan upah atas jasa para pelaku dalam melakukan penagihan utang kepada seseorang.

Polisi menduga, rekan bisnis Ayung ada di balik pembunuhan bos PT Sanex Steel tersebut, bahkan menjadi dalangnya. John Kei diduga dipesan seseorang dalam pembunuhan Ayung ini. Pemesan ini, kata dia, bisa saja rekan bisnis yang tengah bermasalah dengan Ayung.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas