Lantik 19 Perwira Tinggi, Panglima TNI Minta Waspadai Perkembangan ISIS
Panglima TNI, Jenderal Moeldoko menerima laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI, Jenderal Moeldoko menerima laporan Korps Kenaikan Pangkat 19 Perwira Tinggi (Pati) TNI di ruang hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/9/2014).
Kenaikan pangkat para Pati tersebut berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 51/TNI/Tahun 2014 tanggal 12 September 2014 dan Surat Perintah Panglima TNI Nomor Sprin/2302/IX/2014 tanggal 15 September 2014.
Para Pati yang naik pangkat terdiri dari : TNI AD 11 orang, yaitu: Letjen TNI Sonny Widjaya (Dansesko TNI), Mayjen TNI Tatang Zaenudin (Deputi Bid. Operasi SAR Basarnas), Mayjen TNI Danu Nawawi, S.Sos. (Tenaga Ahli Pengajar Bid. Geostrat & Tannas Lemhannas), Mayjen TNI Soedarmo (Staf Ahli Bid. Ideologi dan Politik BIN), Brigjen TNI Raden Budiyono (Pa Sahli Tk.II Bid. Kawasan Khusus dan LH Panglima TNI).
Brigjen TNI Bambang Haryana (Pa Sahli Tk.II Kamteror Sahli Bid. Polkamnas Panglima TNI), Brigjen TNI Sugeng Subagio (Kabinda Sulawesi Selatan BIN), Brigjen TNI Ahmad Supriyadi (Asdep Koord. Wilayah Perbatasan dan Tata Ruang Pertahanan Kemenko Polhukam), Brigjen TNI Surawahadi (Dirlat Kodiklat TNI), Brigjen TNI Heros Paduppai (Irum Itjen Kemhan), Brigjen TNI dr. Ponco Agus Prasojo, Sp.B., KBD. (Ka RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad).
TNI AL 3 orang, yaitu: Laksda TNI Ir. Harry Pratomo (Aslog Kasal), Laksma TNI Toto Prihatono (Kadismatal), Laksma TNI Muchammad Richad, S.H. (Kapusbintal TNI). TNI AU 5 orang, yaitu: Marsda TNI Agus Dwi Putranto (Pangkoopsau I), Marsda TNI Sugihardjo (Gubernur AAU), Marsma TNI Tatang Harlyansyah, (Pangkosek Hanudnas II Mks), Marsma TNI Zapanta Boes, (Han) (Pati Sahli Kasau Bid. Iptek), Marsma TNI Ir. Dwi Badarmanto, (Asdep Koord. Strategi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam).
Panglima TNI dalam sambutannya menekankan kepada perwira sekalian, untuk mengerahkan segala pemikiran strategis dan pemikiran antisipatif terhadap tugas yang mungkin akan dihadapi oleh TNI lima atau sepuluh tahun ke depan.
"Pemikiran-pemikiran strategis dan antisipatif tersebut sangat dibutuhkan dalam rangka penyelarasan Doktrin TNI, Doktrin Angkatan dan Strategi TNI, dihadapkan perkiraan Lingkungan Strategis dan Renstra TNI 2015-2019," kata Moeldoko
Menurutnya, penyusunan Renstra TNI 2015-2019 harus menjadi prioritas, untuk dapat dijadikan bahan
briefing kepada pemerintahan baru, antara lain memuat:
Pertama, prediksi ancaman dan peluang terhadap pilihan dan tantangan yang harus dihadapi Indonesia di dalam negeri dan luar negeri, yang relevansi pada penguatan profesionalisme prajurit, kesejahteraan dan pengembangan Alutsista dari Renstra sebelumnya.
Kedua, substansi briefing tentang optimalisasi peran dan tanggung jawab TNI dan Angkatan dalam membangun proses dan bagaimana pimpinan sipil dalam hal ini Presiden memberikan bimbingan, komando dan petunjuk operasional kepada TNI dihadapkan kepada tantangan ancaman di dalam negeri dan luar negeri, diantaranya ancaman faktual ISIS.
Terkait dengan perkembangan ISIS, saya selaku Panglima TNI memerintahkan kepada seluruh jajaran TNI, khususnya jajaran Intelijen TNI untuk mewaspadai setiap pergerakan yang berkembang di daerah tugas.
"Mereka kini cenderung memilih save house yang jauh dari pengamatan pihak keamanan serta mencari peluang membangun komunikasi dan kerjasama yang intensif dengan intelijen Angkatan Bersenjata lain
dalam rangka mengidentifikasi sabuk merah sel-sel ISIS," kata Moeldoko.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan, untuk memfilosofikan dengan tepat makna kenaikan pangkat yang dianugerahkan kepada para perwira sekalian.
Ketika negara memberikan fasilitas kesejahteraan yang lebih baik dan kenaikan pangkat, maka layak pula negara meminta hasil yang sepadan dari besaran fasilitas kesejahteraan dan kenaikan pangkat.
"Aktualisasikan peran dan tingkatkan kualifikasi akademis serta wawasan, kestabilan sosial sampai pada penguasaan strategi dan konsep pembinaan satuan yang berkinerja, sebagai indikator utama bagi para perwira sekalian untuk bisa mendapat predikat profesional," lanjutnya.
Hadir pada acara tersebut, antara lain: Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI IB Putu Dunia, Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Wakil KSAD Letjen TNI M. Munir, Wakil KSAL Laksdya TNI Didit Herdiawan, para Asisten Mabes TNI dan Angkatan, Kapuspen TNI serta Ibu-ibu yang tergabung dalam Dharma Pertiwi pimpinan Ibu Koes Moeldoko.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.