Tribunnews.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Timwas TKI DPR RI Poempida Hidayatullah mendesak Mabes Polri mengusut tuntas 17 Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang tertangkap di bandara internasional Soekarno-Hatta.

"Kami mendesak Mabes Polri usut tuntas 17 PPTKIS yang tertangkap di bandara Soekarno-Hatta saat memberangkatkan TKI ke UEA dan Qatar," tegas Poempida di Jakarta, Senin (22/9/2014).

Apalagi kedua negara tersebut saat ini sedang proses moratorium.

Poempida mengatakan, 17 PPTKIS yang tertangkap itu adalah para pemain ilegal tulen yang "dipelihara" oleh oknum tertentu.

"Satu sisi penempataan TKI dimoratorium tapi di sisi lain keberadaannya yang ilegal dipelihara alias "diternak" oleh oknum-oknum tertentu," ujarnya.

Selain itu, Timwas TKI juga meminta Mabes memeriksa medical yang tegabung dalam Gamca. "Gamca organisasi medical yang berpusat di Riyadh, Saudi Arabia--yang dengan sengaja mengatur dalam negeri kita," tuturnya.

"Apjati sudah mengirim Surat keberatan ke Menkes namun tidak digubris," katanya.

Perlu diketahui, para TKI yang dikirim ke Timteng meskipun Negara moratorium harus ada medical dari Gamca. Jadi kalau tidak ada medical dari Gamca tidak bisa masuk ke negara Timteng.

"Dalam konteks ini, Gamca ikut berperan aktif membantu TKI non prosedural/ilegal dimana-mana," jelas Politisi Golkar ini.