Aktivis Desak Jokowi Isi Kabinet dengan Figur Profesional
Komunitas Aktivis 98 Kampus Jayabaya ikut menjagokan orang-orang yang dinilai berkompeten duduk di kursi kabinet Jokowi-JK.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa calon menteri kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla makin sengit, karena banyak elemen masyarakat yang menjagokan nama-nama yang berpotensi duduk di kursi menteri. Kini Komunitas Aktivis 98 Kampus Jayabaya ikut menjagokan orang-orang yang dinilai berkompeten duduk di kursi kabinet Jokowi-JK.
"Pemerintah Kabinet Jokowi-JK harus diisi oleh orang-orang yang profesional dan mempunyai kemampuan yang selama ini sudah teruji, bahkan sifat ketokohannya di masyarakat terasa sekali sebagai orang yang bekerja demi kemajuan Indonesia," ujar Indra Jaya, Juru Bicara Komunitas Aktivis 98 Kampus Jayabaya, dalam keterangan persnya, Rabu (24/9/2014).
Indra menuturkan, kabinet Jokowi-JK ke depan harus diisi oleh tokoh yang profesional sehingga mampu memperkuat pemerintahan. "Profesionalisme menjadi kunci kekuatan pemerintah Jokowi-JK agar dapat menciptakan pemerintah yang efektif," lanjut mantan Presidium Mahasiswa Jayabaya ini.
Untuk itu, Alumni Kampus Jayabaya mengusulkan tiga nama yang dinilai layak duduk dalam kabinet Jokowi-JK. Ada nama Asisten Deputi Urusan Sumber Daya Kesehatan, Kementerian Pembangunan Daerah Tertingal, Hanibal Hamidi, Mantan Kepala BNPTKI, Moh Jumhur Hidayat, dan Pendiri Lingkaran Survei LSI, Denny JA.
Menurut Indra, Hanibal Hamidi adalah seorang birokrat yang mengusung gagasan perdesaan sehat, yang merupakan konsep mewujudkan desa yang sehat, hal ini seiring dan sejalan dengan pemikiran Jokowi tentang Pemberdayaan Desa dan Revolusi Mental.
"Sementara Jumhur pegiat perubahan bersama kaum buruh, ketika dia menjabat kepala BNP2TKI mengeluarkan konsep kartu KTKLN yang mencegah praktik human trafficking, dan Denny JA yang gagasannya kuat sebagai pemikir sejak mahasiswa dan di era Soeharto banyak melakukan kritik terhadap pemerintahan Soeharto melalui tulisan-tulisannya," paparnya.
Menurutnya, Denny JA dinilai pas menempati Kementerian Komunikasi dan Informasi, Hanibal Hamidi, dinilai mampu menjadi Menteri Kesehatan dan Jumhur Hidayat dinilai kompeten menempati kementrian Tenaga Kerja.
Indra berharap ketiganya bisa masuk dalam kabinet mendatang karena latar belakang aktivis mereka yang dinilai mampu memberantas mafia yang berada di ketiga lembaga tersebut.
"Karena mereka berlatar belakang aktivis, maka kami yakin mereka mampu memberantas mafia TKI, mafia alat kesehatan dan mafia broadband dan kasus penyedotan pulsa yang sampai saat ini tak bisa diberangus," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.