Golkar Tidak Ingin Dampak Negatif Pilkada Langsung Terus Terjadi
Fraksi Golkar secara mendalam tidaklah semata-mata memikirkan mekanisme dipilih langsung atau melalui DPRD.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi-fraksi di DPR memberikan pandangan terkait Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dalam sidang paripurna. Fraksi Golkar pun turut menjabarkan pandangan partainya terhadap RUU Pilkada.
Politisi partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa mengatakan fraksi partai Golkar tak hanya semata-mata mempertimbangkan mekanisme pemilihan kepala daerah. Menurutnya, ada hal-hal yang turut dipikirkan oleh partai berlambang pohon beringin itu.
"Fraksi Golkar secara mendalam tidaklah semata-mata memikirkan mekanisme dipilih langsung atau melalui DPRD. Golkar memikirkan dampak yang terjadi dari diselenggarakannya Pilkada langsung. Agar dampak (negatif) Pilkada langsung tidak terus terjadi," kata Agun di ruang sidang Paripurna, gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/9/2014).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II itu menyebut, akibat adanya Pilkada langsung menimbulkan terjadinya permusuhan antar satu keluarga. Menurutnya, bukan hanya terjadi perpecahan pada sebuah suku, bahkan juga terjadi dalam sebuah keluarga.
"Terjadi perpecahan antar suku, ada juga perpecahan dalam keluarga. Seperti suami-istri dan kakak-adik," katanya.