Laporan wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA - Ratusan pendemo dari berbagai elemen kelompok masyarakat ini terus menyuarakan aspirasinya untuk menolak RUU Pilkada, di depan Gedung DPR.

Penolakan salah satunya disuarakan oleh ratusan massa Konfederasi Serikat Buruh Serikat Sejahtera Indonesia (KSBSI).

Menurut salah satu orator aksi, seharusnya anggota DPR jangan hanya mencari keuntungan sendiri dari jabatan, termasuk mensahkan RUU Pilkada yang diyakini lebih merugikan rakyat.

"Pilkada DPRD merupakan pemilu elite yang merupakan copy dari praktek perbudakan modern. Ini yang harusnya DPR tahu," ujar orator aksi di depan gedung DPR, Kamis (25/9/2014).

Selain berorasi dan menyanyikan yel-yel menolak RUU Pilkada. Para pendemo ini juga melakukan aksi bakar ban. Namun, setelah ban dibakar, pihak kepolisian langsung sigap memadamkan api dengan tabung pemadam.

Pengunjuk rasa tersebut berasal dari Gerakan Rakyat untuk Pilkada Langsung (Gerpala), Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBI), Front Mahasiswa Nasional (FMN), Mahasiswa Universitas Atmajaya, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.