Terancam Dipecat Gerindra, Supriyatno Siap Dipanggil Prabowo
Supriyatno siap dipanggil DPP Gerindra untuk menjelaskan ketidakhadirannya dalam rapat paripurna RUU Pilkada.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Supriyatno angkat bicara mengenai ancaman pemecatan dari Gerindra. Hal itu dikarenakan Supriyatno tidak hadir dalam rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada.
Supriyatno mengaku ditugaskan fraksi untuk melakukan pengawasan haji. Dari Gerindra, Supriyatno dengan Anggota Komisi VIII DPR Soemarjati Arjoso berangkat ke Arab Saudi. Ia menggunakan visa haji untuk ke Arab Saudi.
"Saya melakukan pengawasan haji, pakai visa haji, baru bisa pulang tanggal 26 September 2014. Kalau pakai visa haji, paspor ditahan," kata Supriyatno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/9/2014).
Supriyatno pun siap dipanggil DPP Gerindra untuk menjelaskan ketidakhadirannya dalam rapat paripurna RUU Pilkada.
"Siap dipanggil, karena sedang bertugas. Saya juga izin fraksi, ada tanda tangan fraksi. Ini justru tugas negara," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dalam keterangan pers tertulisnya mengaku kecewa atas ketidakhadiran tiga orang anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra pada saat rapat paripurna untuk voting RUU Pilkada pada Jumat, 26 September 2014 dini hari lalu.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo saat menerima kunjungan beberapa kader muda Partai Gerindra di Kediamannya di kawasan Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Saya kecewa disaat pengambilan keputusan penting untuk bangsa dan negara, tiga anggota DPR kita tidak hadir," kata Prabowo, Minggu (28/9/2014).
Ketiga anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra itu yakni Supriyatno, Soemarjati Arjoso dan Dhohir Farisi.
"Salah satu konsekuensi yang dipertimbangkan adalah pemecatan dari keanggotaan Partai Gerindra," tegas Prabowo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.