Jemaah Diminta Siapkan Diri Hadapi Puncak Ibadah Haji
Ace Hasan Syadzily meminta jemaah mempersiapkan diri dengan beristirahat yang cukup.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jemaah akan menghadapi puncak ibadah haji mulai pelaksanaan Wukuf di Arafah, Mudzdalifah, mabit di Mina dan melempar jumrah.
Anggota Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meminta jemaah mempersiapkan diri dengan beristirahat yang cukup.
"Seharusnya semua stakeholder haji, jemaah, petugas dan penyelenggara haji harus konsentrasi dan fokus untuk menghadapi pelaksanaan puncak ibadah haji inu. Ritual Armina ini merupakan inti dari pelaksanaan Ibadah haji," kata Ace ketika dikonfirmasi, Selasa (30/9/2014).
Ace mengimbau jemaah untuk istirahat mempersiapkan puncak ibadah haji tersebut. Para jemaah lebih baik beristirahat di pemondokan masing-masing sambil beribadah dan berdoa agar ibadahnya lancar. Juga menjaga kesehatan agar dalam menjalankan puncak haji dalam kondisi fit dan siap lahir serta bathin.
Ia meminta Kementerian Agama mempersiapkan dan memeriksa ulang fasilitas ibadah selama di Arafah dan Mina.
"Selain memastikan tenda-tenda yang digunakan untuk wukuf di Arafah dan Mabit di Mina, Kemenag juga harus memastikan rute keberangkatan jemaah disertai dengan ketersediaan transportasi menuju tenda-tenda, konsumsi selama di Arafah dan Mina, serta ketersediaan MCK yang diperuntukkan bagi jamaah haji Indonesia selama di wilayah tersebut," ungkapnya.
Ia memperkirakan jumlah jemaah haji tahun ini akan lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya karena bersamaan dengan Haji Akbar.
"Tersiar kabar, masyarakat muslim di negara tetangga seputar Arab Saudi akan berbondong-bondong melaksanakan haji tahun ini. Kita perlu lebih persiapan, terutama penempatan tempat wukuf Arafah dan tempat mabit di Mina.
Politisi Golkar itu mengamati Kemenag telah melakukan persiapan Armina ini, terutama akomodasi selama di Arafah dan Mina, transportasi, konsumsi, kesehatan dan katering selama puncak ibadah haji tersebut.
Namun, Kemenag harus kembali mengecek satu persatu ketersediaan fasilitas tersebut agar calon jemaah haji Indonesia bisa menjalankan ibadah haji dengan khusyu dan lancar.
"Secara khusus, saya ingin menegaskan agar petugas haji betul2 dapat melayani jamaah dengan menerjunkan semua petugas haji yang berada di Madinah dan Jeddah untuk berkonsentrasi di Armina," imbuhnya.
Selain itu, petugas kesehatan juga dapat bekerja secara maksimal, terutama yang menjalankan safari wukuf.
"Wukuf merupakan momentum yang tepat untuk berdoa karena, menurut berbagai sumber, doanya dikabulkan Allah SWT. Apalagi haji kali ini Haji Akbar yang pelaksanaan wukufnya pada hari Jumat yang merupakan hari yang paling baik (sayyidul ayyam)," imbuhnya.