KPK Bidik Pemberi Suap Lainnya
Penyidik KPK belum melakukan pemeriksaan tersangka maupun saksi terkait kasus suap pascatiga hari penahanan Gubernur Riau dan pengusaha Gulat Manurung
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik KPK belum melakukan pemeriksaan tersangka maupun saksi terkait kasus suap pasca-tiga hari penahanan Gubernur Riau dan pengusaha Gulat Manurung.
Namun, pihak KPK saat ini tengah mengembangkan dugaan adanya beberapa orang yang diduga turut menyuap Annas Maamun. Sebab, petugas KPK juga menemukan uang 30 ribu dolar AS beserta dokumen berisi daftar proyek dari tangan Annas.
Uang itu diduga sebagai ijon beberapa proyek dari sejumlah pihak.
"Dari TKP kami temukan ada uang lainnya, sebesar 30 ribu dolar AS, kemungkinan berasal dari pihak lain, ya selain dari GM," kata juru bicara KPK, Johan Budi, di kantornya.
Johan memastikan penyidik akan menjerat pelaku penyuap lainnya jika ditemukan bukti yang cukup. Namun sejauh ini penyidik KPK belum menemukan bukti keterlibatan pemberi suap ke Annas Maamun selain Gulat Manurung.
KPK tidak mempermasalahkan atas pernyataan Annas Maamun yang membantah tuduhan menerima suap tersebut.
"Itu haknya dia kalau membantah. Sebab, setiap tersangka mempunyai hak ingkar," tegas Johan.
Menurut Johan, penyidik KPK saat ini terus mendalami kasus suap Gubernur Riau dan pengusaha Gulat Manurung ini. Namun, sejauh ini keterlibatan pengusaha Gulat Manurung adalah sebagai penyuap Gubernur Riau.
Johan menegaskan, penyidik KPK belum mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya Gulat Manurung adalah hanya pemain perantara lantaran dia dikabarkan sebagai tim sukses dan 'orang dekat' Annas Maamun.
"Dia (GM) itu adalah pengusaha. Pemberiannya terkait dengan perubahan HTI ke APL," tegas Johan.
"Saya nggak tahu apakah dia orang dekatnya Annas Maamun. Tapi, orang terdekat bukannya bisa jadi pengusaha 'kan," imbuhnya. (coz)