Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rektor UMS Dinilai Layak Jadi Menteri Dikti dan Ristek

UMS saat ini merupakan universitas swasta dengan jumlah doktor lulusan luar negeri terbanyak.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rektor UMS Dinilai Layak Jadi Menteri Dikti dan Ristek
Tribunnews/Dany Permana
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla memberikan keterangan pada wartawan terkait struktur dan porsi kabinetnya mendatang, di Rumah Transisi Jokowi-JK, di Jakarta Pusat, Senin (15/9/2014). Rencananya struktur kabinet Jokowi-JK akan diisi 34 kementerian dengan porsi menterinya 18 orang dari kalangan profesional dan 16 orang lainnya kalangan profesional dari partai politik. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. Bambang Setiaji, dinilai tepat menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Salah satu alasannya, Bambang terbukti sukses dalam memimpin dan mengembangkan UMS.

Misalnya, secara internal dia menyiapkan sumber daya manusia dengan memberi kesempatan kepada para alumni dan dosen untuk belajar sampai ke luar negeri.

Sedangkan secara eksternal, Bambang berhasil membangun jaringan kerja sama bahkan dengan universitas di luar negeri seperti di Amerika Serikat, United Kingdom, dan Australia.

Makanya tak heran, UMS saat ini merupakan universitas swasta dengan jumlah doktor lulusan luar negeri  terbanyak.

"Bahkan saya pernah mendengar saat (Bambang) bersama Dirjen Dikti Pak Djoko Santoso sama-sama ke UK, Pak Djoko kaget. Karena UMS bisa mengirim banyak dosen belajar di UK," ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, Marpuji Ali, Selasa ( 30/9/2014) saat dimintai tanggapan atas hasil riset Institute for Transformation Studies yang menempatkan Bambang Setiaji calon terkuat Menteri Dikti dan Ristek.

Menurutnya, Bambang bisa melakukan itu karena punya strategi dalam mensiasati keterbatasan yang ada. Pasalnya, sebagai perguruan tinggi swasta, UMS berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang memiliki ketersediaan dana.

"Swasta kalau tidak punya strategi, tidak cukup (dana) untuk mengirim dosen ke luar negeri. Padahal, menyiapkan SDM itu sangat penting," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Karena itu, pengalaman yang dimiliki Bambang tersebut sangat tepat untuk menunjang kinerjanya kalau diberi kepercayaan menjadi menteri.

Meski, tanggung jawabnya tidak hanya mengurusi sebuah perguruan tinggi, tapi semua kampus termasuk riset dan teknologi agar bisa lebih maju dari sebelumnya.

"(Memimpin) di (PT) swasta itu lebih teruji. Karena sudah punya pengalaman, jadi akan lebih gesit. Karena di Kementerian kan sudah disiapkan segala sesuatunya," tegasnya.

Apalagi, Bambang dan Presiden terpilih Joko Widodo sudah sering bekerja sama. Terutama saat Jokowi masih menjadi Walikota Solo.

Meski begitu dia akuinya, apa yang disampaikannya itu berdasarkan penilaian subjektif. Namun dia menekankan, dirinya sudah lama mengenal Gurubesar Ekonomi tersebut.

"Saya mengenal beliau sejak sama-sama mengembangkan UMS zaman Pak Djazman sebagai Rektor (tahun  1979)," demikian Marpuji yang juga dosen UMS ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas