Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ceu Popong: Lihat Mimik Wajah Saya Waktu Itu

Bicara lepas dengan suara bergetar, tidak takut lawan bicara, tenang mengutarakan kalimat dan diselingi celotehan bahasa Sunda.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Ceu Popong: Lihat Mimik Wajah Saya Waktu Itu
TRIBUN/DANY PERMANA
Foto Ketua DPR RI terpilih Setya Novanto (kanan) bersalaman dengan pimpinan sementara Popong Otje Djunjunan (kiri) usai sidang Paripurna pemilihan pimpinan DPR RI di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bicara lepas dengan suara bergetar, tidak takut lawan bicara, tenang mengutarakan kalimat dan diselingi celotehan bahasa Sunda.

Politisi Partai Golkar ini seakan menampik penilaian bahwa seorang Otong Otje Djundjunan, nenek 76 tahun sempat takut ada anggota DPR yang menghampirinya saat memimpin rapat perdana 560 anggota baru DPR di Gedung DPR, Jakarta pada 1 hingga 2 Oktober 2014.

Anggota DPR asal Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) yang karib disapa 'Ceu Popong' itu mengaku nyalinya sebagai pimpinan rapat tidak menciut kendati terjadi hujan interupsi, kericuhan hingga mendapat kepala tangan dari peserta rapat. "Henteu (tidak) khawatir, karena saya ada Tuhan. Pasti Tuhan melindungi saya. Henteu sama sekali," kata Popong.

Nenek 76 tahun dengan empat anak dan delapan cucu itu mengaku memasrahkan setiap langkah kakinya kepada Tuhan.

"Lihat saja dari mimik wajah saya waktu itu. Apa mimik saya ada reuwas (kaget)? Tidak ada sama sekali perasaan takut. Karena saya yakin Tuhan tidak tidur. Lagipula, saya tidak ada maksud jahat. Saya hanya jalankan tugas, selebihnya kumaha (bagaimana) Gusti (Tuhan) wae (saja)," ucapnya.

Bagi Popong yang sudah lima periode menjadi anggota DPR, 'panasnya' rapat para anggota Dewan pada malam itu adalah sebuah dinamika semata. Dan hal itu tidak aneh jika kembali terjadi pada hari-hari rapat DPR mendatang.

Yang penting, sebut Popong, setiap anggota DPR tidak sekadar interupsi, tapi juga bisa membuktikan hasil kerjanya.

BERITA REKOMENDASI

"Daripada tidak pernah interupsi, diam aja, mending yang pada interupsi tapi bekerja baik. Karena interupsi adalah hak mereka asal sesuai aturan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas