Jemaah Haji Asal Indonesia Banyak Terkena Penyakit Pernapasan dan Dehidrasi
Sebagian besar mereka terkena masalah pernapasan saat mereka melakukan ma'bit (bermalam) di Mina
![Jemaah Haji Asal Indonesia Banyak Terkena Penyakit Pernapasan dan Dehidrasi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20140929_221009_menteri-agama-lukman-hakim-saifuddin.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Mekkah banyak menerima keluhan kesehatan jemaah haji. Sebagian besar mereka terkena masalah pernapasan saat mereka melakukan ma'bit (bermalam) di Mina. Sementara saat wukuf di Arafah, banyak jemaah terserang dehidrasi.
"Kami menerima 84 pasien rujukan dari pos kesehatan Mina," kata Kepala BPHI Mekkah, Agus Widyatmoko, kepada tim Media Center Haji (MCH) Mekkah, Selasa (7/10/2014).
Dari 84 jemaah yang menjadi pasien tersebut sebanyak 70 persen karena masalah pernapasan. Menurut Agus, kemungkinan jemaah terkena debu atau bulu-bulu karpet yang dijadikan alas tempat tidur jemaah haji.
"Ini membuat jemaah yang sudah terkena penyakit paru-paru kronis menjadi kambuh," katanya. Selain masalah pernapasan, katanya, banyak pasien yang kelelahan saat melempar jumrah karena jarak yang jauh dari tenda penginapan. Saat ma'bit atau bermalam di Mina, jemaah minimal harus bermalam dua hari.
Sementara saat jemaah melakukan wukuf di Padang Arafah banyak yang mengalami dehidrasi. Agus mengatakan pada saat Arafah BPHI Mekkah menerima 47 pasien dari posko kesehatan Arafah yang umumnya karena dehidrasi.
Pasien dehidrasi umumnya cepat ditangani. Dengan perlakuan khusus maka keesokan harinya kondisi sudah bisa pulih dan dikembalikan ke rombongan atau penginapan. Namun pasien yang terkena masalah pernapasan agak lama penanganannya. (Kholish Cered)