Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rapat Paripurna pemilihan pimpinan MPR berlangsung panas. Hal itu dipicu pernyataan anggota Fraksi Gerindra di MPR Desmon J Mahesa di dalam ruang Rapat Paripurna I Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa (7/10/2014).

Rapat paripurna memang telah terjadi hujan interupsi sejak dimulai. Interupsi bergantian antara Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih serta Kelompok DPD. Ucapan Desmon memicu reaksi anggota MPR lain terutama kelompok DPD dan Fraksi PDIP.

"Saya menilai, melihat ada ketidakkompakan DPD, ini menandakan DPD tidak kompak untuk satu," kata Desmon.

Ucapan Desmon membuat sejumlah anggota DPD bereaksi. Mereka berdiri dan memprotes ucapan Desmon. Ketua DPD Irman Gusman dan Calon Pimpinan MPR Oesman Sapta sampai meminta anggota DPD untuk tenang.

Bukan hanya itu, Desmon kembali melontarkan pernyataan yang memicu reaksi PDIP.

"Sesuai dengan apa yang dikemukakan PDI Perjuangan di forum paripurna inilah yang tertinggi, mudah-mudahan mulut PDIP yang lalu bisa kita pegang," kata Desmon.

Ucapan itu memicu emosi dari anggota fraksi PDIP. Kader PDIP seperti Budiman Sujatmiko dan Aria Bima menunjuk ke arah Desmon. Bahkan Utut Adianto menggebrak meja sambil menujuk Desmon. Ketua Fraksi PDIP di MPR Ahmad Basarah dan Puan Maharani berdiri agar anggotanya tetap tenang.

Desmon kemudian tidak melanjutkan pernyataannya. Rapat paripurna MPR dipimpin oleh Maimanah Umar dari DPD dan Ade Rezki Pratama dari Fraksi Gerindra.