Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelar Muktamar, PPP Terbelah Dua, Muktamar Versi Romi dan SDA

"Yang jadi problem adalah mas Romi (Romahurmuziy) tidak mau mundur muktamarnya dari tanggal 17 muktamar, SDA juga tidak mau mundur dari tanggal 23".

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Gelar Muktamar, PPP Terbelah Dua, Muktamar Versi Romi dan SDA
Tribunnews/Dany permana
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto (dua kanan) duduk bersama Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suryadharma Ali (dua kiri) dan Sekjen DPP PPP, Romahurmuziy (kiri) saat acara pendeklarasian dukungan kepada Prabowo di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014). PPP secara aklamasi akhirnya bersepakat mendukung Prabowo Subianto sebagai capres dalam Pilpres 2014 pada Juli mendatang. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama Komisi Merah Putih (KMP) akan berubah setelah 26 Oktober 2014 saat Suryadharma Ali (SDA) lengser dari jabatan ketua umum.

"Posisi PPP di KMP itu hanya akan bisa bertahan sampai dengan tangal 26 Oktober. Kalau Pak SDA ngotot melaksanakan muktamar tanggal 23-26 Oktober.  Setelah itu dia bukan ketua umum PPP," kata Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).

Saat ini ada dualisme dalam pelaksanaan muktamar PPP. Kubu Sekjen PPP Romahurmuziy akan melaksanakan Muktamar 17 Oktober 2014 di Surabaya. Sementara kubu SDA akan melaksanakan muktamar 23 Oktober 2014.

Dikatakan Syaifullah  Mahkamah Partai menginginkan muktamar dilakukan secara bersama antara dua kubu tersebut. Tetapi kendalanya kedua kubu tidak ada yang mau mengalah.

"Yang jadi problem adalah mas Romi (Romahurmuziy) tidak mau mundur muktamarnya dari tanggal 17 muktamar, SDA juga tidak mau mundur dari tanggal 23 itu. Tapi yang substantif adalah apabila SDA melakasanakan muktamar 23 Oktober otomatis tanggal 26 dia bukan peserta presidium lagi," ungkapnya.

Jelas dia, muktamar yang sah adalah jika mukatamar itu ditanda tangan SDA selaku ketua umum dan Rohamurmuziy selaku Sekjen.

Berita Rekomendasi

"Karena itu saya minta mahkamah partai membuat keputusan dan betul-betul menjaga keutuhan partai," ujarnya.

Sebetulnya mahkamah partai sudah mempertemukan kedua kubu yang berseteru tetapi tidak menemukan titik temu. Sehingga Mahkamah Partai saat ini hanya menunggu kedua kubu melakukan muktamar.

"Setelah dua-duanya melaksanakan muktamar. Apakah sidangnya nanti menentukan pihak SDA benar, atau kubu Romi atau mahkamah partai punya wewenang melaksanakan muktamar bersama sebagai upaya paksa menegakkan AD/ART. Tentu itu setelah tanggal 26," jelasnya.

Ia menyayangkan konflik internal di tubuh PPP. Hal tersebut membuat partai semakin tergerus. "Partai sudah kecil. Konflik pula. Tidak ada manfaatnya," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas