Pengamat: Tim Transisi Seharusnya Bisa Analisa Potensi Kudeta
Pasalnya, jika pelantikan Jokowi-JK tetap dilaksanakan pada Senin (20/10/2014) malam hari, Fahmi menilai akan terjadi Vacum of Power.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Pusat Kajian (Pusaka) Trisakti, Fahmi Habsyi mengatakan agar keberadaan Rumah Transisi juga bisa menganalisa potensi kudeta konstitusional.
Pasalnya, jika pelantikan Jokowi-JK tetap dilaksanakan pada Senin (20/10/2014) malam hari, Fahmi menilai akan terjadi Vacum of Power.
"Seharusnya tim Transisi tidak hanya membahas program-program kerja saja. Karena jika Jokowi-JK gagal dilantik, maka program visi-misi trisakti tidak bisa diwujudkan," ujar Fahmi Fahmy saat ditemui di Sofyan Betawi Hotel, Minggu (12/10/2014).
Lanjut Fahmi, Jokowi-JK diharapkan dapat berdiskusi dengan partai koalisi agar dapat melancarkan visi-misinya ke depan, sehingga dapat mengawal program trisakti untuk mencapai kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran.
"Mari bersama-sama mengawasi pimpinan MPR agar tetap istiqamah (konsisten) agar memperlancar pelantikan," kata Fahmi.
Lanjutnya, TNI/Polri juga diimbau agar dapat mempersiapkan diri jika kudeta konstitusional akibat adanya Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) yang multitafsir.