Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tb Hasanuddin Dilarang Ibunya Naik Panggung Politik

Kang TB membantu Jokowi dalam dua pertempuran sengit yakni Pilkada DKI pada 2012 dan Pilpres 2014. Ia mengaku posisi menteri bukan menjadi targetnya

Editor: Y Gustaman
zoom-in Tb Hasanuddin Dilarang Ibunya Naik Panggung Politik
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Wakil Ketua Komisi I DPR RI, yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP Bapilu) PDI Perjuangan, TB Hasanuddin menyambangi Kantor Redaksi Tribun di Jakarta. Rabu (19/2/2014) (TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA) 

Mereka yang Berpeluang Jadi Pembantu Jokowi-JK (3)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla akan dilantik tiga hari lagi. Senin, 20 Oktober 2014, pasangan pemenang pemilu presiden ini akan diambil sumpahnya di hadapan sidang paripurna MPR RI, Senayan, Jakarta.

Sehari kemudian, Selasa (21/10/2014), Jokowi direncanakan mengumumkan nama-nama kabinetnya. Siapa saja mereka yang akan duduk di kabinet? Berikut laporan Tribunnews.com mengenai beberapa orang yang dinilai berpeluang sebagai pembantu presiden.


Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin, masuk dalam bursa kabinet mendatang. Di situs www.kabinetrakyat.org, namanya berada di posisi Menteri Pertahanan dan meraih nilai tertinggi.

Kang TB, demikian ia biasa disapa, mengaku membantu Jokowi dalam dua pertempuran sengit yakni Pilkada DKI pada 2012 dan Pilpres 2014. Ia juga mengatakan, posisi menteri bukan menjadi targetnya. Ia membantu Jokowi karena melaksanakan perintah partai.

"Kami melaksanakan perintah harian Ketua Umum. Kami tidak ada motif lain. Kami ikhlas, tulus. Itu tugas kami, tugas kader," kata Tb ketika menerima Tribunnews.com di ruang kerjanya di lantai 8 Gedung Nusantara I DPR, Jakarta.

BERITA REKOMENDASI

Kang TB termasuk orang dekat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Ia merupakan Sekretaris Militer Presiden ketika Megawati menjadi RI 1.

TB pensiun dari TNI pada 2009. Saat itu, TB sudah Mayor Jenderal dan masih dapat bertugas selama tiga tahun lagi. Tapi, ia bertekad berkarier di luar militer. "Saya ingin menambah pengetahuan dan pengalaman, akhirnya terjun ke dunia politik, enggak pakai konsultasi," kata bapak tiga anak itu.

TB memilih bergabung ke PDI Perjuangan yang dinilainya memiliki komitmen terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), Pancasila, dan pluralisme.

Keputusan TB terjun ke dunia politik sempat ditentang sang ibu, Raden Juansih yang kini berusia 98 tahun. Ia melihat politikus selalu menipu orang kecil bersumber pemberitaan di media. "Ibu saya bilang 'Ngapain main politik? Politik menipu orang kecil. Sudah lah enggak usah begituan kerja di tempat kotor,'" kata TB menirukan nasihat ibunya.

Namun TB justru merasa tertantang. "Saya bilang ke ibu, di situlah tantangannya. Ibu saya enggak bangga saya jadi anggota DPR, biasa saja," ujar suami dari Ika Eviolina itu.


TB kemudian lolos sebagai anggota DPR periode 2009-2014 dan dipilih sebagai Wakil Ketua Komisi I Bidang Pertahanan. "Saya juga diminta membantu Ibu Puan sebagai Ketua DPP Bidang Politik lalu memegang (Ketua DPD PDI Perjuangan) Jawa Barat," tutur TB.

Selama menjadi anggota legislatif, TB terus mempelajari pemikiran Soekarno. Ia melahap buku-buku tentang ide Soekarno, termasuk buku yang ditulis Soekarno pada Maret 1933 berjudul "Menuju Indonesia Merdeka".

Di ruang kerja TB di gedung DPR, terdapat banyak buku. Sebagian tertata rapi di meja sedangkan selebihnya tertata di lemari di sudut ruangan. Buku-buku itu antara lain 'Republik Galau' karya Bambang Soesatyo dan buku 'Arsitektur Keamanan Nasional' karyanya sendiri. Namun, yang paling mendominasi adalah buku-buku tentang Soekarno.

"Di rumah ada sekitar 8.000 buku, mulai dari cerpen, politik, kesehatan, masalah agama sampai buku-buku asing, terutama berbahasa Perancis. Saya baca semua," kata TB.

Selain mengoleksi buku, TB juga mengoleksi keris peninggalan ayahnya yang seorang demang. Setidaknya ada 40 keris yang disimpan di rumahnya. Namun, TB tidak menganggap keris tersebut sebagai benda mistik. "Itu peninggalan ayah saya Raden Sutisna. Saya menganggapnya benda seni," tutur ajudan presiden era Presiden BJ Habibie itu. (Tribunnews/Abdul Qodir/Ferdinand Waskita)

Biofile
Nama; Tubagus Hasanuddin
Lahir: Majalengka, 8 September 1952
Pendidikan:
STIE Pasundan Bandung
Akademi Militer lulus 1974

Karier
Wakil Ketua Komisi I DPR 2009-2014
Ketua DPD Jawa Barat PDIP
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP
Sekretaris Militer
Ka Staf Garnisun Jakarta
Ajudan Presiden BJ Habibie
Ajudan Wapres Tri Sutrisno

Penghargaan
Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
Santi Dharma Garuda XI
Satya Lencana Dwija Sistha
Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun
Satya Lencana Penugasan PBB
Satya Lencana Wira Karya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas