Di RS Abdi Waluyo, Gayatri 'Dijaga' oleh Tentara
Yance juga mengatakan, Gayatri saat ini masih hidup dan dirawat di ruang ICU lantai 2 RS Abdi Waluyo.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Rumah Sakit Abdi Waluyo menyatakakan bahwa Gayatri Wailissa (17), remaja asal Ambon yang mendunia karena keahliannya menguasai 13 bahasa asing, masih hidup. Saat ini, Gayatri tengah "dijaga" oleh beberapa orang tentara.
"Sekarang dia (Gayatri) dijaga sama tentara. Sekitar 4 orang," ujar seorang petugas keamanan RS Abdi Waluyo, Yance, di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jumat (24/10/2014).
Yance mengatakan, dari semenjak Gayatri dirawat, memang banyak tentara yang datang menemui Gayatri. Namun Yance enggan menyebutkan sejak kapan Gayatri masuk Rumah Sakit Abdi Waluyo.
"Pokoknya banyak tentara. Tadi juga banyak. Cuma sekitar jam sepuluhan (22.00 WIB) udah pada pulang. Sekarang paling sisa 4-5 orang," ucap Yance.
Yance juga mengatakan, Gayatri saat ini masih hidup dan dirawat di ruang ICU lantai 2 RS Abdi Waluyo. Keluarga Gayatri, kata Yance, sekitar pukul 00.00 WIB telah meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor dan juga mobil Suzuki APV berplat TNI.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tampak terparkir sebuah mobil Suzuki Katana bercat hijau tua dengan plat nomor TNI 245300. Yance mengatakan mobil tersebut yang digunakan oleh tentara yang menjaga ruangan Gayatri.
Sebelumnya, Gayatri Wailissa (17) remaja asal Ambon yang mendunia karena keahliannya menguasai 13 bahasa asing, Kamis (23/10/2014) sekira pukul 19.15 WIB meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo d kawasan Menteng Jakarta Pusat. Gayatri meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut selama empat hari.
Oleh dokter yang menanganinya, Gayatri didiagnosa menderita pendarahan di otak. Orang tua, Dedy Darwis Wailissa yang dihubungi dari Ambon, Kamis malam mengatakan putrinya kesayangannya itu meninggal dunia setelah empat hari dirawat di ruang ICU di rumah sakit tersebut.
“Menurut dokter Agus yang menanganinya, anak saya meninggal karena pembuluh darah otaknya pecah, sebelum meninggal dunia, anak saya sempat dirawat i empat hari,” ungkap Dedy.
Penulis : Fathur Rochman