RS Abdi Waluyo Enggan Jelaskan Wafatnya Gayatri
RS Abdi Waluyo merupakan tempat di mana Gayatri dirawat hingga mengembuskan nafas terakhirnya.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Achmad Rafiq
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat belum bisa dimintai keterangan secara resmi terkait penyebab meninggalnya gadis Ambon yang fasih berbagai macam bahasa asing yakni, Gayatri Wailissa.
RS Abdi Waluyo merupakan tempat di mana Gayatri dirawat hingga mengembuskan nafas terakhirnya.
Ketika sejumlah awak media mencoba mencari informasi perihal tersebut, pihak rumah sakit enggan memperbolehkan masuk dan menunjukkan surat imbauan.
Hal itu saat ditanya pada petugas keamanan yang berjaga namun tidak bisa menjawab dan mengarahkan para awak media untuk mendapatkan informasi.
"Saya engga tahu mas. Soalnya peraturan di sini (RS) kami dilarang memberikan pernyataan pada siapapun," kata petugas jaga yang enggan disebut namanya di RS Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Begitu juga saat diminta untuk diarahkan ke Humas RS, ia pun menjawab mereka sedang tidak ada di ruangan. Dia malah memberikan secarik kertas soal larangan dari pihak Rumah Sakit.
Berikut isi surat itu.
"Memberitahukan, kepada seluruh karyawan Rumah Sakit Abdi Waluyo:
Bahwa tidak diperbolehkan untuk memberikan peryataan atau keterangan apapun mengenai pasien kepada pihai-pihak yang tidak berkepentingan (wartawan atau pengunjung).
Yang memberikan keterangan /pernyataan mengenai pasien adalah dokter sepesialis yang merawat pasien rtersebut. Mohon untuk seluruh karyawan memperhatikan hal ini apabila tidak mengikuti peraturan ini maka karyawan tersebut akan dikenakan sanksi. Sekian dan terima kasih.
Ttd
Migot NS, Direktur umum,"
Sebelumnya, Gayatri remaja asal Ambon yang punya keahlian 14 bahasa asing, Kamis (23/10/2014) sekitar pukul 19.15 WIB dikabarkan meninggal dunia. Gayatri meninggal setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut selama empat hari.
Dokter yang menanganinya mengatakan, Gayatri meninggal akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Kondisi tersebut kemudian mengakibatkan pendarahan di otaknya.