Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek

"Ia adalah senior yang sangat berpengalaman," katanya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/14).

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Profil Menteri Kesehatan Nila Djuwita Moeloek
TRIBUN/DANY PERMANA
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ibu Negara Iriani Joko Widodo serta Ibu Mufidah Jusuf Kalla mengumumkan nama-nama calon menteri di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2014). Hari ini Presiden Joko Widodo mengumumkan nama-nama calon menteri untuk mengisi Kabinetnya yang diberi nama Kabinet Kerja. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, akhirnya mengumumkan menteri dan pejabat menteri yang akan bekerja dalam kabinet. Prof.dr.Nila Djuwita F.Moeloek, Sp.M, terpilih sebagai menteri kesehatan.

Ketika memperkenalkan jajaran menteri di kabinetnya, Presiden Jokowi menyebut Nila sebagai seseorang yang kaya pengalaman. "Ia adalah senior yang sangat berpengalaman," katanya di halaman Istana Negara, Minggu (26/10/14).

Nama Nila Moeloek memang tidak asing di dunia kesehatan. Terlebih, dokter spesialis mata ini pernah diproyeksikan menjadi menteri kesehatan di Kabinet Indonesia Bersatu II era Susilo Bambang Yudhoyono. Tanpa alasan yang jelas, ia batal dilantik meski sudah mengikuti proses seleksi.

Nila lahir di Jakarta 11 April 1949 dan menjadi salah satu staf ahli divisi tumor mata di RSCM Kirana Jakarta. Ia merupakan istri dari dr.Farid Anfasa Moelok, menteri kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan di bawah kepemimpinan Presiden BJ.Habibie. Pasangan ini dikaruniai 3 anak, Muh.Reiza, Puti Alifah, dan Puti Annisa.

Selain masih aktif mengajar di program doktor pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Nila juga dipercaya menjadi Utusan Khusus Presiden RI untuk Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2009-2014.

Sebagai utusan khusus, Nila adalah duta Presiden yang bertugas menyampaikan berbagai hal tentang MDGs, tidak saja kepada para pemangku kepentingan di kabupaten dan kota, tetapi juga nasional, regional, bahkan global.

Problem universal yang ingin ditanggulangi oleh program MDGs ini adalah kemiskinan absolut, belum terjangkaunya pendidikan, masih tingginya angka kematian ibu melahirkan, rendahnya kesehatan anak, kesenjangan jender, penyebaran HIV/AIDS dan penyakit menular lain, kerusakan lingkungan, serta penggalangan kemitraan global.

Berita Rekomendasi

Bekal pengalaman tersebut tampaknya dianggap cukup oleh Presiden Joko Widodo untuk mempercayakan tugas-tugas di kementrian kesehatan kepada Nila. Selamat bekerja untuk ibu menkes.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas