Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Burung Pemangsa Bermigrasi di Bukit Paralayang Bogor

Bukit Paralayang, Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu tempat favorit pengamat burung dalam melakukan penghitungan jenis dan jumlah jenis burung.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Burung Pemangsa Bermigrasi di Bukit Paralayang Bogor
ist
Partisipan sedang mengamati raptor migran. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menjadi salah satu  lokasi burung  bermigrasi. Pasalnya, Indonesia sebagai negara tropis menyediakan makanan ketika negara-negara di belahan bumi utara mengalami cuaca ekstrem.

Burung yang melakukan migrasi, antara lain jenis burung pantai, burung laut, burung passerine hingga burung pemangsa. Pada periode akhir September sampai dengan November setiap tahun, burung-burung pemangsa melakukan migrasi, salah satunya di Bukit Paralayang, Bogor, Jawa Barat.

Bukit Paralayang, Bogor, Jawa Barat menjadi salah satu tempat favorit pengamat burung dalam melakukan penghitungan jenis dan jumlah jenis burung pemangsa yang melewati Indonesia.

Pengamatan migrasi raptor yang dilakukan pada 25 Oktober dan 1 November 2014 berhasil mengamati 629 individu yang terdiri dari 371 individu dari jenis Alap-alap Cina (Accipiter soloensis), 12 individu Alap-alap Jepang (Accipiter gularis) dan 132 individu Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhyncus).  Total individu burung pemangsa yang bermigrasi sejak akhir September hingga awal November mencapai 4500-an ekor.

Pengamatan tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang dari 19 komunitas relawan pencinta dan pemerhati Raptor, yaitu kelompok pengamat burung Biologi Bird Club ”Ardea” Universitas Nasional, Jakarta Bird Watch, Kelompok Pengamat Burung ”Nycticorax” Universitas Negeri Jakarta, Uni Konservasi Fauna dan Ekowisata Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Riau, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Universitas Nusa Bangsa, Universitas Islam As-syafiiyah, sekolah dasar di Cipanas, pencinta alam di kawasan Bogor, Trash Bag Community Cisadane, Suaka Elang, Raptor Conservation Society, Birding Sumatra, Burung Pantai Indonesia, dan wisatawan dari Jepang.

Jajaran pemerintah juga turut meramaikan kegiatan ini, antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Nasional Gunung Halimun Salak, dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Selain pengamatan, komunitas relawan juga melakukan penyadartahuan tentang pentingnya menjaga lingkungan bagi burung pemangsa kepada masyarakat sekitar.

Berita Rekomendasi

”Lokasi pengamatan migrasi di Paralayang ditemukan tidak sengaja, saat ada pengamatan Elang Jawa tahun 1990-an. Banyak Sikep Madu Asia yang bertengger di pohon-pohon sekitar Bukit Paralayang,” ujar peneliti burung pemangsa Asian Raptor Research Conservation Network Adam A. Supriatna, dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (2/11/2014).

Bukit Paralayang kemudian menjadi lokasi yang menarik untuk pengamatan terutama bagi pengamat burung pemula, seperti Vanya Annisaningrum mahasiswa IPB. ”Di Bukit Paralayang ini saya bisa melihat dan belajar mengenai jenis burung pemangsa yang bermigrasi karena lokasinya yang tinggi dan strategis sehingga bisa terlihat jelas bentuk dan warna dari burung pemangsa yang diamati,” ujarnya.

Bukit Paralayang juga menjadi lokasi penting untuk penghitungan jumlah individu sehingga dapat terpantau jenis burung pemangsa yang datang ke Indonesia. ”Kami sudah tiga tahun melakukan pengamatan. Hari ini kami berhasil mengumpulkan data lebih dari 100 individu di pagi hari,” ujar BBC Ardea Unas, Jakarta, Jihan Fahira.

Selain lokasi pengamatan, pengamat burung menjadi salah satu pelaku penting dalam pengumpulan data burung migrasi setiap tahunnya. ”Dari para pengamat burung kita bisa tahu jumlah burung migrasi yang datang ke Indonesia, terutama Bukit Paralayang. Jika Bukit Paralayang kondisi lingkungannya baik, jumlah burung migrasi yang datang setiap tahun tentu akan terus meningkat. Jika tidak, burung migrasi enggan datang ke sini lagi,” ujar Pengamat Burung Fransisca Noni .

Tags:
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas