Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dipimpin Cicit Pendiri NU, PPP Dinilai Bakal Mendapat Simpati Nahdliyin

Romi merupakan cucu dari mantan Menteri Agama RI KH. Wahib Wahab.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dipimpin Cicit Pendiri NU, PPP Dinilai Bakal Mendapat Simpati Nahdliyin
SURYA/Mujib Anwar
Romahurmuziy dielu-elukan peserta Muktamar VIII, sesaat usai terpilih sebagai Ketua Umum DPP PPP periode 2014-2019 di Empire Palace Hotel, Surabaya, Kamis (16/10/2014) siang, 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya M. Romahurmuziy sebagai Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dinilai membawa nilai positif bagi parpol berlambang kakbah tersebut. Hal itu karena Romahurmuziy merupakan darah biru NU, yakni cicit pendiri NU KH Wahab Chasbullah.

Peneliti Forum Kajian Islam dan Politik  UIN Sunan Kalijaga M. Affan Hasyim mengatakan, selama ini nuansa NU di PPP nyaris tidak terdengar, karena yang memimpin PPP bukan berasal dari kalangan NU Mainstrem.

Dia mencontohkan Hamzah Haz dan Suryadharma Ali hanyalah kader NU santri. Sementara Romahurmuziy merupakan keturunan pendiri NU.

"Jadi nuansanya beda, istilah saya  kalau selama ini darah biru NU ada di PKB, sekarang darah biru NU juga memimpin PPP. Saya kira ini akan menjadi menarik melihat konfigurasi politik kalangan Nahdliyin ke depan," kata Affan kepada wartawan, Rabu (5/11/2014).

Rommy, sapaan akrab Romahurmuziy merupakan putra dari pasangan KH. Tolchah Mansoer dan Hj. Umroh Machfudzoh, pendiri IPNU dan IPPNU. Romi merupakan cucu dari mantan Menteri Agama RI KH. Wahib Wahab.

Apakah PPP bisa mendulang suara besar di basis-basis NU? Affan menilai jalan itu terbuka lebar. Namun, menurut dia sangat bergantung pada kelihaian politik dari elite-elite PPP khususnya yang dari kalangan Nahdliyin.

"Jalan itu sudah terbuka lebar, sekarang bagaimana bisa memaksimalkan jalan tersebut," tandasnya. Mengenai konflik PPP, Affan menyarankan agar kedua kubu harus islah dan mengakhiri perbedaan.

Berita Rekomendasi

Saat ini, dirinya menilai Romahurmuziy sudah memiliki legitimasi dan mendapat dukungan mayoritas dari DPW dan DPD. Begitupun di lingkungan ulama-ulama PPP, nama Romahurmuziy lebih membumi dibanding Djan Faridz.

Affan berpendapat, Djan Faridz hanya aktif di struktural NU bukan lahir dari kekuatan kultural yang selama ini menjadi ciri khas warga Nahdliyin.

"Yang aktif di struktural itu belum tentu memahami dan mendapat dukungan di kultural NU.  Kultural seperti keturunan pendiri NU, bisa ceramah agama, bisa membaca al-Quran secara fasih, bisa memimpin do'a, bisa menjadi imam shalat, itu menjadi nilai tersendiri," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas