Ical Dinilai Gagal pada Pemilu 2014
"Ical bukan gagal capres, cawapres saja tak laku, ini sedih, padahal beliau ketum partai kedua," kata Muhtadi.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical dianggap gagal membawa partai berlambang pohon beringin itu pada pemilu 2014. Hal itu diungkapkan Pengamat Politik Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi di Jakarta, Minggu (16/11/2014).
"Tahun 2014 jelas monumen kegagalan ARB (Aburizal Bakrie) sebagai ketua umum," kata Burhanuddin.
Ia menyebut secara popular vote Golkar memang naik dikisaran 3 juta suara tetapi secara electoral vote turun tajam dari 106 kursi pada pemilu 2009 menjadi 91 kursi di pemilu 2014.
Kemudian kegagalan Ical sebagai calon presiden pada pemilu 2014. "Ical bukan gagal capres, cawapres saja tak laku, ini sedih, padahal beliau ketum partai kedua," katanya.
Dengan adanya indikasi kegagalan tersebut seharusnya, kata Burhanuddin, terdapat pertanggungjawaban moral dimana tidak maju sebagai calon ketua umum.
Meskipun, Burhanuddin melihat ada yang salah dalam memberikan punishment and reward kepada caketum Golkar.
"JK pada 2009 mundur tetapi pada 2004 Akbar Tandjung sukses menjadikan Golkar pemenang pileg, dalam sekali pemilu, tapi hasil munas 2004 kalah, ini ada yang salah," ungkapnya.