Effendi Simbolon: Gaji Saya Rp 16 Juta Dipotong Rp 10 Juta
Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Effendi Simbolon mengaku kecewa Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM bersubsidi.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Effendi Simbolon mengaku kecewa Presiden Joko Widodo menaikkan harga BBM bersubsidi.
Menurutnya, pemerintah wajib memberikan subsidi BBM karena merupakan salah satu kebutuhan primer kehidupan masyarakat Indonesia. Dia juga sempat mengatakan, bahwa gaji sebagai anggota DPR yang tak besar berimbas pada kehidupannya.
"Jangan pikir gaji anggota dewan itu besar. Gaji saya Rp 16 juta dipotong untuk fraksi Rp 10 juta," kata Effendi di Gedung DPR, Senayan, Selasa (18/11/2014).
Effendi merasa tak habis pikir dengan keputusan Presiden Jokowi yang juga kader partainya tersebut.
"Kok bisa-bisanya tega gitu lho. Dulu naik bajaj ke kantor KPU bilang akan memperjuangkan energi murah. Mungkin sekarang tukang bajaj (yang dinaiki Jokowi) bunuh diri karena frustasi, karena dia malu," katanya.
Ke depan, Effendi belum tahu akan berbuat apa menyuarakan pendapatnya tersebut.
"Langkah politik saya, berdoa pada Tuhan, agar Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi. Premium naik dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter, dan solar naik dari Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter.