Ade Komaruddin: SOKSI Tidak Mengakui Presidium
Ade Komaruddin mengatakan ormas yang dipimpinnya tidak mengakui adanya presidium.
Penulis: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). Ade Komaruddin mengatakan ormas yang dipimpinnya tidak mengakui adanya presidium. Dengan demikian, adanya pihak-pihak yang mengatasnamakan presidium SOKSI tidak sah.
"SOKSI tidak mengenal presidium, jadi ini tidak sah," kata Ade dalam keterangannya kemarin.
Menurut Ade, kader SOKSI yang mengatasnamakan presidium adalah kader-kader yang sudah lama tidak aktif dalam organisasi.
Selain itu, Ade mencurigai ada pihak-pihak yang telah memecah belah SOKSI dengan tidak mengakui kepengurusan yang dipimpinnya. "Ada yang menyebar surat pemecatan saya oleh pendiri SOKSI, padahal surat itu tidak diakui oleh pendiri," tegasnya.
Ade menegaskan bahwa selama ini dirinya memilih diam tidak pernah mau menanggapi seluruh manuver yang dilakukan oleh kader SOKSI yang mengatasnamakan presidium yakni terdiri atas Lawrence TP Siburian sebagai Ketua, Suriansyah, Max Tehusalawane dan Robinson Napitupulu sebagai anggota.
"Saya banyak pekerjaan, sementara mereka banyak waktu luangnya untuk melakukan iseng. Kali ini saya sudah sangat terpaksa melakukannya, karena dibiarkan malah makin keterlaluan," katanya.
Ade meminta agar mereka berhenti mengganggu SOKSI. "Anda berempat tidak berhak mengatasnamakan SOKSI. Anda orang-orang ilegal, seperti halnya pembabat hutan secara ilegal yang disebut ilegal loging, atau pencuri ikan dilaut indonesia yang kaya, yang dikenal ilegal fishing. Saya gak tahu harus mengatakan apa mereka ini," ucapnya.
Ade mengimbau agar pihak-pihak tersebut berhenti bermanuver yang memperlihatkan tidak ada pekerjaan.
"SOKSI dibawah kepemimpinan saya sama sekali nggak mau terlibat konflik dengan siapapun, saya dan teman-teman melakukan kegiatan yang bermanfaat buat para anggota dan rakyat," ujarnya.
Sebelumnya, beredar surat pemecatan Ade Komaruddin sebagai Ketua Umum periode 2010-2015.
Dalam surat yang tersebar di kalangan wartawan itu tertulis alasan pemecatan Ade karena melarang sejumlah kader SOKSI yang bertentangan dengan kepemimpinannya untuk mengikuti Rapimnas Golkar di Yogyakarta, pekan lalu.
Namun Suhardiman menegaskan, Ketua Umum SOKSI yang sah masih dipegang oleh Ade Komaruddin. Menurutnya, Ade merupakan kader terbaik SOKSI.
"Ade Komaruddin masih ketua. Saudara Ade itu termasuk kader baik di mata kepala saya," katanya.