Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Agun Gunanjar Bersikeras Desak Geng Aburizal Bakrie Segera Stop Munas Golkar di Bali

Agun Gunandjar bersikeras agar kubu Aburizal Bakrie tak melanggar AD/ ART partai dengan ngotot menggelar munas di Bali.

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Agun Gunanjar Bersikeras Desak Geng Aburizal Bakrie Segera Stop Munas Golkar di Bali
TRIBUN/HERUDIN
Politisi Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa menjadi nara sumber pada acara Livechat dan diskusi di kantor Tribun Jakarta, Kamis (27/11/2014). Dalam diskusi ini, Agun membahas kisruh yang terjadi di partai berlambang pohon beringin ini. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agun Gunandjar meminta kelompok Aburizal Bakrie segera membatalkan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) 30 November di Bali. Menurutnya, munas itu inkonstitusional.

"Hasilnya pun inkonstitusional. Kami menolak," kata Agun Gunanjar melalui pesan singkat, Minggu (30/11/2014) pagi.

Agun mengatakan, hasil mediasi oleh Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Akbar Tandjung dengan kelompok Agung Laksono, bukan untuk menyepakati munas digelar bulan ini.

"Mengenai langkah wantim untuk rekonsiliasi, kami nyatakan siap, namun tidak dengan cara ada Munas tanggal 30 ini, yang penyelenggaraannya tidak melakukan pemilihan ketua umum," imbuhnya.

Disebutkan, pihaknya juga sudah melaporkan ke pemerintah pasca rapat pleno DPP pada tanggal 26 November mengenai pembentukan Tim Penyelamat yang akan melaksanakan Munas Golkar sesuai AD/ART pada Januari 2015.

"Munas di Bali tidak sah karena melanggar AD/ART dan Kpts Munas VIII di Pakanbaru," jelasnya.

Sebelumnya, Partai Golkar tengah mempersiapkan hajatan akbar Musyawarah Nasional (Munas) IX untuk mencari ketua umum pengganti Aburizal Bakrie (Ical). Dewan pertimbangan melalui Akbar Tandjung pun melakukan rekonsiliasi dengan kubu Wakil Ketua Umum golkar Agung Laksono yang menghasilkan Ical setuju munas digelar tahun 2015. Sementara kubu Agung Laksono memutuskan munas harus dilaksanakan Januari 2015.

Rekonsiliasi yang dilakukan di DPP Partai golkar itu, dihadiri Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono dan Agun Gunandjar Sudarsa.

"Ada Munas 2015, itu khusus munas pilih Ketua, itu lebih inkonstitusional. Silahkan kompromi untuk bersama pada munas 2015, namun batalkan munas tanggal 30 November ini," lanjut Agun.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas