Agung Ragukan Aklamasi Peserta Munas Golkar untuk Aburizal
Agung Laksono meragukan aklamasi seluruh peserta Musyawarah Nasional IX Golkar kepada Aburizal Bakrie di Bali.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar Agung Laksono meragukan aklamasi seluruh peserta Musyawarah Nasional IX Golkar kepada Aburizal Bakrie di Bali.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu menambahkan, aklamasi bisa saja terjadi kalau para peserta munas benar-benar menyatakan dukungannya kepada Aburizal sesuai prosedur.
"Sistem pemilihan yang diberikan (peserta, red) sangat meragukan," kata Agung kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta, Selasa (2/12/2014) malam.
Menurutnya, proses pemilihan dalam munas harus demokratis dan memberikan hak yang sama kepada setiap peserta untuk menyampaikan pandangannya, sehingga hak suara dijamin.
Agung menambahkan, perlu juga dilakukan pemilihan dua tahap yaitu tahap dukungan dan kedua tahap pemilihan. Sayangnya, semua proses itu tidak terjadi dalam Munas IX Golkar di Bali.
"Suara yang didelegasikan ke setiap provinsi kelihatan begitu mudah mencapai aklamasi, karena memang prosedur sudah didesain sedemikian rupa untuk memenangkan Aburizal," tegasnya.
Ia mengaku menerima informasi pengurus Golkar daerah yang diintimidasi ketika diminta membuat surat dukungan untuk Aburizal. "Tanpa ada tekanan, tak mudah bisa dilaksanakan," imbuhnya.
Dalam munas kali ini, Aburizal adalah calon tunggal ketua umum Golkar untuk periode 2014-2019. Sejumlah calon ketua umum seperti Airlangga Hartarto mengundurkan diri karena proses munas janggal.