Golkar Depok: Tidak Ada Peserta Munas di Bali yang Diancam
Semuanya berjalan dengan demokratis berdasarkan prinsip bermusyawarah. Ini yang terjadi di Munas Golkar in
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Ketua DPD II Partai Golkar Kota Depok, Babai Suhaimi menegaskan suasana dan jalannya Munas IX Partai Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, sampai Selasa (2/12/2014) ini tetap kondusif.
Menurutnya banyak hal yang dibicarakan dan dibahas dalam Munas akhirnya ditentukan dengan musyawarah dan mufakat.
Hal ini, kata Babai, menandakan bahwa secara umum Partai Gollkar dari Sabang sampai Merauke tetap satu suara, utuh dan solid.
"Karenanya kami sangat bersyukur karena di sini kami bermusyawarah. Alhamdulilah," kata Babai, melalui sambungan telepon kepada Warta Kota, Selasa (2/12/2014) siang.
Babai mengatakan saat ini agenda Munas yang tengah berlangsung adalah pemaparan pendapat dari pengurus DPD terhadap kinerja DPP Partai Golkar sekaligus laporan DPP Partai Golkar kemarin.
"Semuanya berjalan dengan demokratis berdasarkan prinsip bermusyawarah. Ini yang terjadi di Munas Golkar ini," ujar Babai.
Karenanaya, Babai, membantah keras isu dan pemberitaan yang menyebutkan ada peserta Munas yang dipaksa atau diancan untuk menyukseskan kepentingan kelompok tertentu.
"Tidak ada itu pemaksaan. Saya tegaskan tidak ada intimidasi. Semua kegiatan di munas ini mengalir secara alami," paparnya.
Menurut Babai, para peserta dengan penuh kedewasaan menyampaikan aspirasi dan pendapat dengan baik. "Kalaupun ada pandangan berbeda maka disikapi dengan bijaksana dan ditemukan jalan tengah sehingga akhirnya mufakat," katanya.
Babai menilai Munas yang digelar di Bali kali ini menggambarkan kematangan semua kader dan pengurus Golkar dalam berdemokrasi. "Terasa benar, bahwa prinsip saling menghargai dikedepankan di sini. Tidak ada adu otot dan adu-adu yang lain. Disini kita berargumentasi, dan menemukan solusi atas masalah bersama" ujar Babai.
Sementara. Ketua DPD II Golkar Cianjur, Ade Barkah, menjelaskan prinsip kedewasaan dalam berargumentasi menjadi ruh peserta munas kali ini. "Kami menyampaikan pendapat apa adanya, sesuai fakta. Kami bersyukur semua pendapat didengarkan dan diterima dengan baik. Semuanya sangat demokratis," kata Ade.
Ia berharap penyelenggaraan Munas Golkar yang demokratis dan kondusif ini, menjadi barometer bagi setiap institusi apapaun di seluruh Indonesia. Sebab dalam Munas Golkar ini, kata Ade, semua masyarakat bisa melihat bagaimana cara dan bentuk bermusyawarah yang sebenarnya itu dilakukan, tanpa menjatuhkan pendapat orang lain sekalipun sangat berbeda.
"Beginilah kami, dengan melakukan musyawarah untuk menyamakan pandangan yang ada," katanya.(bum)