Kurikulum 2013 Dihentikan, Buku Pelajaran yang Telah Dicetak Akan Disimpan
Dihentikannya kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015 menimbulkan persoalan pada buku-buku pelajaran yang telah dicetak.
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dihentikannya kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2014-2015 menimbulkan persoalan pada buku-buku pelajaran yang telah dicetak.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan buku-buku tersebut akan disimpan.
"Bahan ajar buku yang sudah dicetak oleh pemerintah daerah yang telah tanda tangan tetap berjalan seperti biasa. Nanti disimpan supaya bisa dipakai kembali," kata Anies di Kantor Kemendibud, Jakarta, Jumat (5/12/2014). [BACA: Sekolah yang Belum Siap Diberikan Kelonggaran].
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menyebut, buku-buku tersebut bisa dipergunakan kembali ketika kurikulum 2013 siap diterapkan setelah adanya evaluasi.
Sebelumya, Anies Baswedan memutuskan untuk menghentikan kurikulum 2013 di seluruh Indonesia.
Namun, ia memberi kelonggaran bagi sekolah-sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 selama tiga semester.
"Saya memutuskan menghentikan kurikulum 2013 di sekolah-sekolah pada tahun pelajaran 2014-2015 dan sekolah kembali ke kurikulum 2006," kata Anies.
Menurut Anies, kurikulum pendidikan nasional memang harus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia.
Perbaikan pendidikan tersebut dilakukan demi kebaikan peserta didik. Ia menyatakan tidak ada niatan Kemendikbud menjadikan kurikulum sebagai bahan percobaan.