Inkonsistensi Demokrat Sebabkan Penolakan Perppu Pilkada
Ketika pembahasan RUU Pilkada kemudian muncul walk out. Itu tunjukkan inkonsistensi
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto mengatakan adanya penolakan dari partai Golkar terhadap Peraturan Presiden Pengganti Undang-Undang (Perppu) Pilkada akibat dari inkonsistensi partai Demokrat sendiri.
"Itu karena sikap Partai Demokrat sendiri," ujar Nico dalam dialog yang digelar oleh Populi Center dan Smart FM di Restoran Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12/2014).
Nico menjelaskan, inkonsistensi partai berlambang mercy ini terlihat ketika pembahasan RUU Pilkada. Saat itu, hampir seluruh fraksi Partai Demokrat di DPR melakukan aksi walk out atau keluar dari sidang paripurna.
"Ketika pembahasan RUU Pilkada kemudian muncul walk out. Itu tunjukkan inkonsistensi," kata Nico.
Nico juga sebut sosok Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono menunjukkan sikap yang tidak konsisten juga. SBY pernah menyatakan sikapnya sebagai pimpinan di Partai Demokrat menjunjung tinggi demokrasi.
"SBY juga bilang 'saya demokrat', tapi kita tahu bagaimana kita percaya statement tersebut seperti kosong. Yang seharusnya ucapan itu dibuktikan, ternyata enggak terjadi, pertama SBY di luar negeri, kemudian fraksi sangat bertentangan dengan nilai demokrasi karena walk out," ujar Nico.