Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tarik Menarik Kepengurusan Ganda Partai Golkar akan Semakin Menguat

Hasil munas Partai Golkar di Jakarta telah memutuskan keterpilihan Agung Laksono sebagai nakhoda baru

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Tarik Menarik Kepengurusan Ganda Partai Golkar akan Semakin Menguat
Antara
Agung Laksono dan Aburizal Bakrie 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Hasil musyawarah nasional (munas) Partai Golkar di Ancol, Jakarta telah memutuskan keterpilihan Agung Laksono sebagai nakhoda baru partai berlambang pon beringin ini. Agung akan didampingi dua rivalnya di pemilihan ketua umum Golkar semalam, Priyo Budi Santoso dan Agung Gumiwang Karsasmita sebagai wakil ketua umum.

Berbeda dengan sikap politik kubu Aburizal Bakrie atau Ical, munas Ancol seakan menegaskan komitmen politiknya yang keluar dari Koalisi Merah Putih dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK secara kritis. Hal ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, Senin  (8/10/2014).

Tidak itu saja, lanjut Ari, Golkar pimpinan Agung juga mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Perppu Pilkada).

Ari Junaedi melihat tarik-menarik kepengurusan ganda Partai Golkar di waktu yang akan datang akan semakin menguat. Keduanya memilih sikap politik "head to head", jika Golkar Ical memilih setia untuk berada di Prabowo, maka Golkar Agung mendukung Jokowi.

"Jika Golkar Ical menolak perppu pilkada maka Golkar Agung mengamini perppu pilkada. Dari sisi positioning politik, Golkarnya Agung sangat cerdas membaca perkembangan politik yakni memilih untuk berada di kubu Jokowi mengingat era pemerintahan sekarang ini akan semakin kuat jika program-program kerakyatan dari hasil pengalihan subsidi BBM berhasil," ujarnya.  

"Dari sisi marketing politik, kubu Golkar-nya Ical tidak membaca suasana kebatinan rakyat sekarang ini yang memusuhi pilkada melalui DPRD. Sebaliknya, Golkar bloknya Agung terlihat pintar menyikapi harapan publik untuk kelangsungan terus pilkada langsung. Jadi saya bisa prediksikan, Golkar-nya Agung Laksono bisa diterima pasar politik,"beber Ari Junaedi.

Menurut pengajar Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini, potensi adu kuat kepengurusan "ganda" Partai Golkar akan ditentukan oleh proses administrasi di Kementerian Hukum dan HAM serta proses gugatan di pengadilan.

Berita Rekomendasi

"Seiring dengan makin redupnya usaha-usaha bisnis Aburizal Bakrie yang terlihat dari fenomena saham "gocap" milik usaha-usaha korporasi milik Ical  serta menurunnya kekuatan Koalisi Merah Putih maka bisa jadi akan marak dengan migrasi politik. Para pendukung Ical akan satu-persatu hijrah dan pindah ke kubunya Agung Laksono,"ujar Ari Junaedi yang juga dosen Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas