Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: Bahaya Jika Buruh Menuntut Gaji Terlalu Tinggi

"Itu bahayanya nanti orang akan pasang mesin semua," kata JK.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in JK: Bahaya Jika Buruh Menuntut Gaji Terlalu Tinggi
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Ribuan buruh dari berbagai berbagai kelompok berunjuk rasa sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2014). Mereka menuntut kenaikan upah buruh, hapus buruh kontrak dan pembatalan kenaikan harga BBM bersubsidi. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), memaklumi keinginan buruh agar pemerintah terus menaikkan upah.

Namun hal itu tidak bisa serta merta dipenuhi pemerintah karena penentuan upah itu juga harus mempertimbangkan beberapa kondisi. [BACA: Belasan Ribu Polisi Amankan Demo Buruh]

Kepada wartawan usai menghadiri Loka Karya Hak Asasi Manusia (HAM), di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (10/12/2014), JK mengatakan bahwa setiap industri perusahaan tertentu memiliki keuntungan yang berbeda.

Oleh karena itu kemampuan mereka (perusahaan) dalam membayar pegawai juga berbeda.

Kata JK jika pegawai menuntut harga yang terlalu mahal maka bisa jadi sang pemilik pabrik menggantikan peran karyawan-karyawannya dengan tenaga mesin.

Dengan demikian terjadi pemecatan massal. [BACA: Buruh Ingin Buktikan Diri Punya Kekuatan Besar]

"Kita inginnya buruh punya upah tinggi, tapi perusahaan punya alternatif. Bahayanya nanti orang pasang mesin semua, akhirnya mengurangi tenaga kerja," kata JK.

Berita Rekomendasi

Tidak hanya itu, kata JK, bisa jadi pabrik tersebut tutup karena tidak mampu membayar gaji karyawan yang terlalu tinggi dan tidak mampu melakukan mekanisasi.

"Itu bahayanya nanti orang akan pasang mesin semua. Nah, akhirnya mengurangi tenaga kerja. Kita inginnya buruh itu punya upah yang tinggi. Tapi para pengusaha punya alternatif, kalau ketinggian nanti mereka melakukan mekanisasi, akhirnya lapangan kerja menurun," kata JK.

Dengan demikian idealnya gaji karyawan menyesuaikan dengan keuntungan perusahaan. Kalau pun ada kenaikkan, hal itu juga sedikit banyaknya berkaitan dengan keuntungan perusahaan.

"Kalau tiba-tiba (gaji minta) naik, maka orang akan berhenti berproduksi," ujarnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, hari iniribuan buruh pabrik menggelar aksi demo di berbagai kota.

Di Jakarta puluhan ribu buruh memadati sisi Monumen Nasional (Monas) yang terletak tepat diseberang Istana, dan di Bundaran Hotel Indonesia. Tuntutannya satu meminta upah buruh naik.

Kejadian tersebut sempat membuat arus lalu lintas Jalan Medan Merdeka Utara ditutup untuk sementara. Selain itu Jalan Djuanda ke arah Harmoni juga lumpuh akibat dari aksi buruh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas