Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Diminta Perhatikan Keluarga Miskin Kelompok Buruh

Pemerintah diminta memperhatikan kelurga miskin kelompok buruh

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Pemerintah  Diminta  Perhatikan Keluarga Miskin Kelompok  Buruh
IST
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serta Ginting 

  - KSPSI  Bersedia Beri Data Keluarga Buruh Miskin.

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA -Dampak kenaikan BBM paling banyak dirasakan oleh kelompok buruh. Karena selain pendapatan yang tak meningkat, pihak perusahaan seringkali  memaksa pekerja lebih lama bekerja.

Oleh  karena  pemerintah diminta  memperhatikan kelurga miskin kelompok buruh. Karena banyak dari keluarga miskin buruh tak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.

Hal  ini  diutarakan Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serta Ginting, Rabu (10/12/2014) menanggapi kenaikan harga  BBM  serta peluncuran  Kartu Keluarga  Sejahtera (KKS).

Pendataan bagi warga miskin yang baik sejatinya dilakukan lebih cermat agar dapat terjangkau layanan bantuan yang dikucurkan melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KK) tercapai, tetapi lebih pada keadilan ekonomi bagi masyarakat.

"Kita harus melihat bahwa program bantuan itu bukan hanya dilihat sebagai alokasi subsidi secara tepat. Tetapi juga mewujudkan keadilan ekonomi yang menjadi kewajiban negara," katanya.

Kata  Serta  Ginting , kondisi keluarga buruh itu banyak memprihatinkan. Lebih memprihatinkan dari sejumlah penerima dana KKS tersebut.

Berita Rekomendasi

"Kalau memang perlu KSPSI bersedia memberikan data keluarga buruh miskin. Dan memang ada sedikit keluarga buruh yang menerima bantuan," tegasnya.

Dia mengatakan dampak kenaikan BBM paling banyak dirasakan kelompok buruh. Karena selain pendapatan yang tak meningkat, pihak perusahaan sering memaksa pekerja lebih lama.

"KSPSI mendukung kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga BBM dengan pertimbangan bahwa Subsidi BBM semakin membengkak sehingga membebani APBN dan juga mengurangi peruntukan untuk sektor yang lain seperti Pendidikan, Kesehatan dan Bantuan Sosial," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas