TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - School of Design (SoD) Binus University kembali menggelar kegiatan Fresh n’ Brite (FnB) di akhir 2014 ini. Kegiatan yang berlangsung sejak 10 sampai 14 Desember 2014ini diselenggarakan di Kuningan City, Jakarta.

Nama Fresh n’ Brite sendiri menggambarkan konsep dan konten dari para lulusan terbaru dan terbaik yang fresh, cemerlang, enerjik dan potensial dalam kualitas.

FnB tahun ini mengambil tema “Xplore Nation” yang akan menghadirkan berbagai kegiatan, antara lain design talk, creative product market, final project showcase, animation daydancreative workshop.

Ada yang berbeda dari penyelenggaraan FnB tahun ini, yaitu dengan hadirnya para peserta dari negara-negara tetangga di ASEAN yang bertajuk “ASEAN Youth Festival 2014”. Para peserta tersebut dilibatkan dalam pameran dan kegiatan bersama dengan para mahasiswa School of Design.

FnB 2014 difokuskan pada peran dan potensi Indonesia, terutama para lulusan BINUS UNIVERSITY, sebagai warga global ASEAN dalam menghadapi China ASEAN Free Trade Area (CAFTA )pada 2015 mendatang. Hal ini tentunya sejalan dengan visi BINUS UNIVERSITY untuk menjadi “A world-class University…in continuous pursuit of innovation and enterprise.”

Kegiatan FnB 2014 akan dibuka dengan penyerahan Anugerah Samartharupa pada para tokoh seni rupa dan desain Indonesia. Samartharupa awalnya adalah penghargaan pertama di Indonesia dalam pendidikan desain grafis atau komunikasi visual. Sejalan dengan perkembangan SoD BINUS UNIVERSITY, cakupan penerima Samartharupa mengalami perkembangan ke berbagai tokoh bidang seni dan desain.

FnB merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk untuk memamerkan karya-karya lulusan terbaik DKV New Media, Animation, Creative Advertising, Interior Design dan Furniture Design. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah bertemunya lulusan terbaikSoD BINUS UNIVERSITY dengan pelaku industri kreatif untuk saling berinteraksi dan bertukar pengalaman.

Pada masa awal inisiasinya, FnB menjadi ajang para lulusan terbaik memamer­kan karya-karya tugas akhirnya pada masyarakat luas dan para pihak terkait yang berkepent­ingan (industri). FnB menjadi sebuah fase transisi dari lingkup pendidikan menuju kehidupan bermasyarakat dimana nantinya para desainer itu berperan nyata.

Kegiatan FnB senatiasa dibanjiri pengunjung dari berbagai kalangan, seperti praktisi dan pelaku industri kreatif, akademisi bidang kreatif, para pelajar dan mahasiswa serta masyarakat umum. Tak kurang dari 1000 orang per harinya memadati setiap kegiatan kali FnB diselenggarakan.

Diharapkan melalui kegiatan ini, hasil karya anak bangsa dapat dikenal di mancanegara dan memajukan industri kreatif di Indonesia. Hal ini tentunya senada dengan pencanangan Indonesia Kreatif dari Pemerintah.