Lewat Surat, Murid SMA Sentil Jokowi Soal Pemberantasan Korupsi
Presiden Joko Widodo alias Jokowi diingatkan soal pemberantasan korupsi oleh sejumlah pelajar di Indonesia.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi diingatkan soal pemberantasan korupsi oleh sejumlah pelajar di Indonesia.
Melalui sebuah surat, Alma Putri Dhiafirsa dari SMA Negeri 5 Surabaya mencoba mengingatkan Jokowi tidak hanya fokus menebang korupsi-korupsi yang besar. Pasalnya, korupsi kecil-kecilan di dari tingkat warung dan minimarket pun perlu untuk diberi teguran.
"Korupsi kecil-kecilan di lingkungan kita masih banyak pak. Bapak pernah tidak belanja terus kembaliannya permen? Itu contohnya. Walau nominalnya kecil, tapi merugikan dan merampas hak pelanggan. Menabung uang lebih bagus dari permen pak," tulis Alma dalam suratnya yang dipajang di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014).
Surat Alma ini ditulis tangan. Jumlahnya dua halaman. Surat tersebut dipajang Panitia dari ICW dalam acara memperingati hari antikorupsi se-dunia. Tak hanya surat dari Alma, surat dari pelajar lain juga dipajang di acara "demokrasi tanpa korupsi" tersebut.
Berbeda dengan Alma, Hasna shabrinisa yang berasal dari SMAN 8 Yogyakarta justru berharap Presiden Jokowi tak lupa memberantas korupsi yang melibatkan tokoh besar walau sudah nyaman di istana.
"Gimana Kabar istana pak? Menyenangkan bukan di atas singgasana terbalut surta dengan kaki menginjak permadani bertabur permata. Saya harap hati Pak Jokowi tetap terbuka dan jangan alpa memberantas korupsi kelas besar," kata Hasna.
Sementara Hani A biasmara, siswi SMAN 1 Pacitan dalam suratnya berharap Jokowi memperhatikan praktek suap menyuap di tingkat sekolah. Kata Hani banyak anak orang kaya masuk sekolah favorit dengan sogokokan. Sementara orang miskin makin susah masuk sekolah berkualitas bagus karena tak ada uang.
"Makanya pak semuanya karena uang makin tumbuh subur pak," kata Hani
Selain menulis surat, anak-anak sekolah tersebut juga mengirimkan beberapa kartu pos dan gambar serta lukisan yang bertemakan anti korupsi. Mereka yang beruntung diganjar pun diberikan hadiah pada acara tersebut.