Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua KPK Keberatan Jaksa Agung Tarik Penyidiknya

Ketua KPK, Abraham Samad, mengatakan penarikan jaksa KPK oleh Kejagung akan mengganggu ritme kerja KPK.

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ketua KPK Keberatan Jaksa Agung Tarik Penyidiknya
Tribunnews/Dany Permana
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Kejaksaan Agung (Kejagung) menarik kembali jaksa yang ditempatkan di KPK mendapat reaksi dari pimpinan KPK.

Ketua KPK, Abraham Samad, mengatakan penarikan jaksa KPK oleh Kejagung akan mengganggu ritme kerja KPK.

Menurut Samad, para jaksa KPK yang berasal dari Kejagung memiliki komitmen dan integritas yang kuat.

"Jadi kalau tiba-tiba saja ditarik dan ternyata kekosongan itu tidak diberikan‎, berarti itu juga sebenarnya mengganggu ritme pemberantasan korupsi," ujar Samad kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (15/12/2014).

Padahal, lanjut Samad, KPK bersama kepolisian dan kejaksaan harus bersinergi untuk menjaga ritme pemberantasan korupsi.

Menurut Samad, apabila jaksa tersebut ditarik, otomatis akan mengganggu karena KPK kekurangan jaksa.

"Kalau tiba-tiba penyidiknya ditarik jaksanya, itu kan mengganggu ritme. Kalau tadi sudah jalan kemudian ditarik kan kekurangan. Oleh karena itu ini harus dipertimbangkan oleh kejaksaan agung sebenarnya," ujar Samad.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, Samad meminta kepada Jaksa Agung HM Prasetyo agar mengahapus ego sektoral. Menurut Samad, tidak mudah bagi KPK untuk membangun tim yang solid karena itu memerlukan waktu.

"Kalau tiba-tiba dirotasi dan orang luar itu butuh waktu untuk penyesuaian. Itu yang menurut saya menganggu ritme. Oleh karena itu, ini yang harus disadari.

Jadi sebisa mungkin masing-masing lembaga menjaga ego sektoral agar supaya kita bisa saling mendukung dalam hal pemberantasan korupsi karena sekali lagi KPK tidak bisa dibiarkan sendiri sebagai satu-satunya lembaga untuk memberantas korupsi, tanpa didukung oleh lembaga-lembaga lain," tukas Samad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas