Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Banyak Kapal Nelayan Asing Antri untuk Ditenggelamkan

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan masih banyak kapal asing yang antri untuk ditenggelamkan.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
zoom-in Banyak Kapal Nelayan Asing Antri untuk Ditenggelamkan
TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO
Kapal milik nelayan asing ditenggelamkan TNI AL, di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Sebanyak tiga kapal milik nelayan vietnam yang ditangkap TNI AL ditenggelamkan sebagai sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp 300 Trilyun pertahunnya. TNI AL mengerahkan empat Kapal Perang Indonesia (KRI) diantaranya KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi Senaputra, KRI Todak, KRI Baracuda dan KN Bintang Laut milik Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla). TRIBUN BATAM/ARGIANTO DA NUGROHO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan masih banyak kapal asing yang antri untuk ditenggelamkan oleh pemerintah Indonesia karena melakukan pencurian ikan.

Pengadilan memutuskan kapal nelayan asing yang tertangkap tersebut terbukti mencuri ikan di perairan Indonesia. "Kami masih proses, jumlahnya masih banyak," kata Tedjo di Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Pemerintah tegas memberi efek jera bagi siapa pun yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia. Kapal nelayan asing yang tetap masuk perairan Indonesia akan ditindak. "Ini penegakan hukum," tegasnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebelumnya berulang kali menegaskan hal sama. Tak ada kata menyerah untuk menenggelamkan kapal asing penjarah ikan di perairan Indonesia.

"Intruksi presiden ditenggelamkan, ya sudah laksanakan," tegas Susi. Sebelumnya, ia hendak memberikan kapal nelayan asing yang ditangkap namun sesuai instruksi Presiden Jokowi, kapal itu harus dimusnahkan.

Kementerian Luar Negeri mendukung langkah Presiden Jokowi. Pihaknya tak melakukan diplomasi tawar menawar terhadap negara lain yang sudah menggangu kedaulatan Indonesia dengan mencuri ikan.

Berita Rekomendasi

Kemenlu mengakui, ada sejumlah negara protes atas langkah penenggelaman kapal nelayan asing tapi pemerintah tak memberi daya tawar lain.  "Ini penegakan hukum," kata Menlu Retno Masurdi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas