TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang pemimpin partai politik (Parpol) tidak bisa hanya dinilai dari umumrnya.

Demikian dikemukakan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di kantor Wakil Presiden RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).

Kata JK yang terpenting adalah kemampuan yang pemimpin menahkodai Parpol tersebut dengan baik.

JK mengatakan di Indonesia selama ini terbukti umur tidak menjamin kepemimpinan bahkan seorang pemimpin Parpol yang tergolong muda pun bisa gagal.

"Lihat (Partai) Demokrat. Anas kan muda, lihat akibatnya," kata JK.

Anas Urbaningrum adalah mantan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Anas akhirnya dipenjara karena dianggap terlibat kasus korupsi proyek Hambalang.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Cyrus Network melakukan survei, dan menemukan mayoritas masyarakat menginginkan Ketua Parpol yang berasal dari kalangan muda.

Saat ini Ketua Parpol yang dapat dikatakan tidak muda lagi adalah Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri yang sudah berumur 67 tahun. Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie berumur 68 tahun, Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono berumur 65 tahun, Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto 63 tahun, serta Ketua Umum DPP Partai NasDem, Surya Paloh yang juga berumur 63 tahun.

JK yang juga merupakan mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengatakan walau pun yang terpenting adalah kemampuan memimpin partai, namun ia setuju setiap Parpol perlu regenerasi sesuai kebutuhannya masing-masing.

"Siapapun perlu regenerasi tergantung keperluan dan kebutuhan partai masing-masing," tandasnya.