TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar Hajriyanto Y Thohari menyarankan dua kubu Golkar menghasilkan kesepakatan menyelenggarakan Munas rekonsiliasi secepatnya.

Jika tidak, kata dia, bukan tidak mungkin bakal muncul Munas ketiga dan melahirkan DPP ketiga lagi.

Sebelumnya sudah muncul Munas Golkar versi Bali dibawah kepemimpinan Aburizal Bakrie dan Munas Golkar Jakarta dibawah kendali Agung Laksono Cs.

"Tidak ada kesepakatan, yang terjadi adalah Munas yang ketiga nanti, melahirkan DPP yang ketiga lagi. Tidak menyelesaikan masalah. Maka kata kuncinya paling idealnya Munas berdasarkan kesepakatan," ujar Hajriyanto kepada wartawan seusai menghadiri acara pelantikan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/12/2014) malam.

Kata kesepakat yang dimaksudnya ini tak hanya waktu dan tempat penyelenggaraan Munas saja, tetapi juga persoalan subtansi, misalnya kepanitiaan mulai dari steering committe atau SC Munas, organizing committe atau OC, hingga infrastruktur aturan mainnya.

"Memang tidak mudah, tetapi itu bisa dilakukan. Paling cepat dan komperhensif itu melalui Munas bersama," imbuh Hajriyanto.

Lebih lanjut, menurut Hajriyanto, kalaupun perseteruan dua kubu mempersoalkan ke pengadilan urusan akan semakin menjadi panjang dan belum tentu hasilnya bisa saling menerima. Dia menduga kuat justru kelompok yang kalah akan melakukan langkah-langkah manuver politiknya.

Kata dia, bila diselesaikan melalui Mahkamah Partai dianggap dua kelompok berpotensi akan bersitegang demi memilih Mahkamah Partai yang mana yang dirasa bersikap netral.

"Maka yang paling singkat, paling bermartabat, sesuai dengan marwah partai ya Munas bersama yang disepakati," katanya.

Selain itu, Ia juga menanggapi pertemuan Juru runding dua kubu Golkar yang dilaksanakan di Kantor DPP Partai Golkar, sore tadi. Menurutnya, itu sebuah langkah yang positif.

Adapun pertemuan juru runding dua kubu yang melakukan pertemuan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta. Di antaranya, Theo L Sambuaga, MS Hidayat yang juga menjadi juru runding Kubu Ical dan Azis Syamsuddin.

Kubu Agung Langsono diwakili Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agun Gunandjar, Andi Mattalatta, dan Ibnu Munzir.

Juru runding dua kubu saling menyepakati agar dua kubu partai berlambang pohon beringin ini tidak saling memperkeruh suasana.

Selain itu, kesepakatan diantara dua tim juru runding adalah agar tidak memperlebar terbelahnya partai Golkar sampai ke partai Golkar di daerah.