Basarnas: Pilot AirAsia Minta Naik Ketinggian dari 4.400 Kaki ke 4.700 Kaki Karena Cuaca Buruk
Dari info yang diterima, pilot pesawat meminta ketinggian kapal ditambah sebanyak 300 kaki lantaran cuaca buruk.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menara Air Traffic Control (ATC) kehilangan kontak dengan pesawat AirAsia nomor register QZ 8501, Minggu (28/12/2014). Badan SAR Nasional memperkirakan pesawat itu jatuh di perairan Bangka Belitung.
"Diprediksikan lokasi kapal berada di sisi timur pulau Belitung," kata Direktur Operasional Basarnas, Tatang Zaenudin di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta (28/12/2014).
Prediksi ini diketahui setelah Basarnas meneliti arah angin dan arus laut di sekitar lokasi. Tiap 6 jam, arus dan arah angin berubah, sehingga memungkinkan objek bergeser lokasi.
Jam keberangkatan dan waktu tempuh pesawat juga diperhitungkan. Hasilnya ditentukan bahwa pesawat jatuh di timur pulau Belitung.
Tatang menjelaskan akibat pesawat jatuh mungkin dikarenakan cuaca. Pasalnya, dari info yang ia terima, pilot pesawat meminta ketinggian kapal ditambah.
"Sementara ini diduga penyebabnya karena pilot minta di ketinggian 4.400 kaki minta naik menjadi 4.700 kaki, kemungkinan karena cuaca buruk," tukas Tatang
Saat ini kata Tatang, pihaknya sedang mengorganisir semua anggota. Pergerakan personil Basarnas akan dipusatkan di Pangkal Pinang, Kepulauan Riau untuk berangkat ke lokasi yang diperkirakan.
Sudah ada beberapa kapal yang disiapkan untuk menyisir lokasi pesawat.
"Kami telah menyiapkan, 8 buah boat termasuk satu sea rider dengan jenis Rescue Inflatable Boat (RIB) untuk pencarian," kata Tatang.