Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencarian AirAsia QZ 8501 Libatkan Nelayan Setempat

"Pencarian sedang diperluas ke titik yang tepat melibatkan nelayan lokal juga," kata Menko Maritim Indroyono Soesilo.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pencarian AirAsia QZ 8501 Libatkan Nelayan Setempat
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Keluarga penumpang pesawat AirAsia yang hilang kontak, menunggu kepastian nasib keluarga mereka di Crisis Center di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Minggu (28/12/2014). Pesawat AirAsia dengan nomer penerbangan QZ 8501 berangkat dari Surabaya menuju Singapura pada pukul 05.20 WIB dengan membawa 155 penumpang hilang kontak berada di antara Tanjung Pandan (Pulau Belitung) dan Pontianak (Kalimantan Barat). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencarian Pesawat AirAsia QZ 8501 tidak hanya dilakukan tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI AL, AU dan Basarnas, tapi juga menyertakan para nelayan di Kalimantan Barat dan Belitung.

"Pencarian sedang diperluas ke titik yang tepat melibatkan nelayan lokal juga," kata Menko Maritim Indroyono Soesilo di Jakarta, Senin (29/12/2014).

Menurut Indroyono, untuk tim pencari, sejumlah kapal dari TNI AL dikerahkan. Di antaranya seperti Kapal Perang RI Bung Tomo dan KRI Yos Sudarso dan tiga korvet KRI Sultan Hasanuddin, KRI Sutedi Senaputra, KRI Pattimura, satu Kapal Patroli Todak, LPD Banda Aceh, satu kapal penyapu ranjau KRI Pulau Rengat, Provinsi Riau, dua pesawat kapal patroli maritim CN235, satu pesawat cassa 212, dua helikopter Bell, tiga tim Detasemen Jala Mangkara dengan perahu karet, dan satu tim pasukan katak dan satu tim penyelam.




"Itu dari AL. Lalu dari Malaysia menyiapkan tiga kapal korvet antara lain Kapal Diraja (KD) Lekiu, Kapal Diraja Lekir, dan Kapal Diraja Pahang. Singapura mengirim satu fregat dan satu korvet dan satu Landing Platform Dock (LPD)," ujarnya.

Sedangkan tim dari BPPT mengerahkan kapal risetnya yakni Barunajaya IV. Kemudian LIPI juga diminta ikut menggunakan kapal riset Barunajaya VIII.

"Dua-duanya memiliki echosounder dan sonar. Jadi sudah pengalaman menemukan kapal bahu gajah yang tenggelam di Selat Sunda, temukan pesawat Adam Air yang tenggelam di Selat Makassar 2007, temukan KM Gurita 1996 di Teluk Sabang. Jadi semangat kita kerahkan sesuai arahan presiden," ujarnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas