Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilot Perlu Keberanian dan Doa saat Terobos Awan Cumulonimbus

Diduga kuat pesawat tipe Airbus A320-200 itu meminta izin untuk menghindari area awan yang sedang berproses menjadi cumulonimbus.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pilot Perlu Keberanian dan Doa saat Terobos Awan Cumulonimbus
THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA
Data data mengenai pesawat air Asia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura dalam konferensi pers terkait hilangnya pesawat tersebut di kantor otoritas Bandara, Minggu, (28/12/2014). Pesawat yang berangkat dari Surabaya pada pukul 5.36 WIB hilang kontak pada pukul 6.18 WIB dalam perjalanan menuju Singapura. THE JAKARTA POST / SETO WARDHANA 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat AirAsia QZ 8501 sebelum hilang kontak sempat meminta izin kepada Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno Hatta untuk naik ketinggian dan berbelok kiri dari jalur seharusnya.

Diduga kuat pesawat tipe Airbus A320-200 itu meminta izin untuk menghindari area awan yang sedang berproses menjadi cumulonimbus.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengungkapkan, memang bukan perkara mudah melewati awan yang berproses menjadi cumulonimbus atau sudah terbentuk menjadi cumulonimbus.

Apalagi rata-rata komunikasi di radio pesawat ke ATC langsung mengalami gangguan ketika masuk pusaran awan yang padat dan menciptakan badai petir di dalamnya itu.

Menurut Manahan, sang pilot perlu tahu spesifikasi pesawat yang ia piloti terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan menembus awan tersebut.

"Menembus awan cumulonimbus itu pilot harus tahu spesifikasi pesawatnya. Kemudian juga diatur kecepatannya berapa. Kalau salah dan spesifikasi pesawat tidak mumpuni bisa meledak‎ saat menembus awan cumulonimbus," kata Manahan di Markas Pusat Komando Operasi TNI AL (Puskodal), Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (29/12/2014).

Di samping itu, kata Hanahan perlu juga ada keberanian dari si pilot untuk terus menerobos awan tersebut. Selain juga perlu adanya pemahaman pilot terhadap cuaca saat penerbangan berlangsung. "Kemudian, juga pilot harus banyak berdoa,‎" imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas