KPK Periksa Lagi Bos PT Media Karya Sentosa
KPK hari ini kembali memanggil bos Media Karya Nusantara terkait dugaan suap jual beli gas alam Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangkalan.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini kembali memanggil bos Media Karya Nusantara terkait dugaan suap jual beli gas alam Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Pada pemeriksaan kali ini, KPK memanggil Presiden Direktur PT MKS Sardjono dan Direktur PT MKS Achmad Harijanto untuk dimintai keterangannya untuk tersangka Antonius Bambang Djatmiko.
"Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka ABD (Antonius Bambang Djatmiko)," ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK, Priharsa Nugraha, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Sardjono dan Harijanto sebelumnya telah pernah diperiksa KPK untuk dimintai keterangannya pada kasus yang sama. Keduanya diperiksa pada pertengahan Desember 2014 untuk tersangka Antonius.
Sekedar informasi, KPK telah menetapkan Direktur PT Media Karya Sentosa Antonio Bambang Djatmiko bersama Fuad Amin dan Abdul Rouf sebagai tersangka terkait dugaan gratifikasi terkait pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Bangkalan Madura, Jawa Timur.
Penetapan status tersangka tersebut tidak berselang lama usai Fuad ditangkap dalam sebuah operasi tangkap tangan.
Pada operasi tersebut KPK juga menangkap Darmono. Namun Darmono kemudian diserahkan kepada TNI AL karena dia adalah prajurit TNI AL berpangkat kopral satu. Darmono adalah kurir Antonio.
KPK berhasil menyita barang bukti uang senilai Rp 700 juta dalam pecahan uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. KPK kemudian melakukan penggeledahan di rumah Fuad di Bangkalan dan menemukan total uang senilai Rp 4 miliar.