Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Ketua Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) Letjen TNI (Purn) RH Soeyono tidak mau mencampuri urusan Partai Golkar yang rencananya akan melakukan islah.

Dikatakannya MKGR yang dipimpinnya merupakan murni organisasi kemasyarakatan buka organisasi Partai Golkar.

"Kok yang resmi terdaftar kita. Apa yang dilakukan Priyo melanggar aturan, kita bisa klaim, tapi tidak usah lah ribut-ribut. Dia sendiri akhirnya tidak terpilih jadi anggota DPR," kata Soeyono di Hotel Haris, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (3/1/2014).

Dikatakannya, boleh saja partai Golkar islah, tetapi masyarakat sudah tahu siapa Priyo Budi Santoso sebenarnya.

"Boleh lah tapi masyarakat tahu siapa dia ya, ada lagi keterkaitan dengan korupsi Alquran di Kementrian Agama, masyarakat sudah tahu. Itu juga menggunakan nama MKGR, itu dicatut namanya orang dia-orang dia. Kita tidak suka politikus yang begitu kita inginnya lancar-lancar saja. Memang niatnya betul untuk bantu masyarakat," ungkapnya.

Ormas MKGR yang dipimpin Priyo dianggap Soeyono berbeda dengan MKGR yang dipimpinya. Tetapi selama ini kelompok Priyo dianggap sudah mencatut MKGR untuk kepentingan politik pribadinya.

"Mereka ngaku Mubes ke 6 mereka melakukan terus membentuk ormas MKGR yang sayap partai. Kita tidak ingin itu," katanya.

MKGR ini memang aslinya ikut membidangi golkar tapi golongan karya bukan partai, begitu berubah jadi partai golkar kita melepaskan diri. Jadi nggak ada kaitannya.

Sejarah memang buktikan bahwa MKGR itu membidangin lahirnya golkar. Lambang golkar itu kan hampir mirip kita, ini pakai ini saja pakai dikit-dikit bintang dihilangkakan itu setlh ref.

Mubes lagi setahun lagi desember saya pikir legalisasi2.