Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanpa Black Box, Terlalu Dini Simpulkan Penyebab Kecelakaan AirAsia

Semua pihak diminta untuk menunggu blackbox atau kotak hitam untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat AirAsia‎ QZ8501.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tanpa Black Box, Terlalu Dini Simpulkan Penyebab Kecelakaan AirAsia
Tribunnews/Abdul Qodir
Pesawat amfibi milik Rusia, Beriev BE-200 CS dengan peralatan terbaik di dunia tiba di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1/2015). Pesawat jenis jet tersebut akan melakukan misi pencarian black box, body, hingga puing pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Teluk Kumai, Pangkalan Bun, sejak Minggu, 28 Desember 2014. Tribunnews/Abdul Qodir 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak diminta untuk menunggu blackbox atau kotak hitam untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat AirAsia‎ QZ8501. Demikian dikatakan Anggota Komisi V DPR Nusyirwan Soejono, Minggu (4/1/2015).

Nusyirwan mengatakan kecelakaan dalam transportasi udara tidak bisa terlalu cepat disimpulkan serta membuat analisa. Sebab teknologi transportasi udara yang tinggi termasuk aspek kru pesawat dan pengendali lalu lintas.

"Menurut pendapat saya sampai blackbox itu diketemukan jadi kita ada acuan didalam membuat kesimpulan tidak didasari pendapat pribadi. Jadi didasari pertimbangan yang benar," kata Nusyirwan.

Untuk itu, Politisi PDIP menilai kesimpulan yang ada saat ini masih terlalu dini. Apalagi belum ditemukan blackbox AirAsia.‎ Mengenai dugaan ATC yang sudah ketinggalan jaman, Nusyirwan belum dapat berkomentar banyak.

Menurutnya Kementerian Perhubungan sebagai regulator yang mengetahuinya.‎ "Dia sudah mengerti batasan-batasan yang harus dilakukan. Jadi menurut saya, itu kita serahkan ke mereka untuk mengevaluasi kejadian dan akan berbuat apa, itu kita serahkan mereka untuk membuat kewenangan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas