FITRA Duga Anggaran Kontrak Satpam DPR Menguap
FITRA melansir pada tahun 2014, alokasi penyelenggaraan kontrak pihak ketiga untuk pengadaan tenaga keamanan setjen DPR RI sebesar Rp 16.892.472.000.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) melansir pada tahun 2014, alokasi penyelenggaraan kontrak pihak ketiga untuk pengadaan tenaga keamanan setjen DPR RI sebesar Rp 16.892.472.000.
Menurut Koordinator FITRA, Uchok Sky Khadafi, dari sebesar Rp 16,8 miliar ini, pemenang lelang pengadaan satpam DPR, yaitu PT Gaia Prima Proteksindo yang beralamat di Warung Buncit Raya No 22 Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jaksel, menawarkan nilai sebesar Rp 15.824.511.529. Yang paling aneh, kata Uchok, jila disimulasikan, jumlah anggota satpam DPR itu, ada sekitar 300 orang dengan gaji rata-rata sebesar Rp 2.700.000, maka hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp 9.720.000.000.
"Jadi, ada sisa anggaran sebesar Rp 6.104.511.529. Dan belanja untuk operasional dan administrasi kantor paling paling menghabiskan sebesar Rp 1 miliar, dan ada sisa anggaran sebesar Rp 5,1 miliar, siapa yang diuntungkan atau menguap kemanakah anggaran ini?" Kata Uchok di Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Sementara tahun 2015 ini, pemenang lelang satpam DPR ini menawarkan nilai sebesar Rp 16.691.494.022. Dengan jumlah anggota satpam sekitar 300 orang, dengan gaji sebesar Rp 2,7 juta, maka belanja untuk gaji hanya sebesar Rp 9,7 miliar.
"Jadi jika tahun 2014 ada dugaan anggaran menguap sebesar Rp 5,1 miliar, kemungkinan tahun 2015 ini, juga akan ada potensi menguap sebesar Rp 5,9 miliar," kata Uchok.
Merespon itu, FITRA meminta kepada anggota dewan agar anggaran satpam ini menjadi perhatian khusus. Kemana saja anggaran itu diduga menguap.
"Karena anggaran kan tiap tahun meningkat, tapi katanya gaji mereka tidak naik, dan satpam DPR kerjanya tidak profesional, kalau bertanya, tidak ramah, tidak sopan, dan sangat arogan," kata Uchok.
"Masuk gedung DPR ini, seperti masuk Terminal Tanjung Priok, semua galak-galak, dan tidak familiar sebagai gedung rakyat," sambungnya.
Untuk itu, FITRA meminta para anggota dewan dapat merespon hal tersebut. Dia pun meminta Sekjend DPR agar sedia mengatasi perbaikan tingkah laku satpam DPR tersebut.
"Padahal anggaran pakaian saja setiap tahun, ada. Pada tahun 2014 sebesar Rp 423 juta. Kalau tidak bersedia memperingatkan, copot saja Sekjend-nya. Karena selama ini juga kurang familar dengan publik, dan juga sangat pelit bicara ke publik," imbuhnya.