Megawati Menangis Saat Baca Puisi
Sambil memegang kertas yang isinya bahan pidato, Megawati yang berada di atas podium ini menangis.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tiba-tiba suaranya bergetar seolah menahan tangis ketika berpidato dihadapan ratusan kader PDI Perjuangan dalam acara HUT ke-42 PDI Perjuangan.
Sambil memegang kertas yang isinya bahan pidato, Megawati yang berada di atas podium ini menangis. Rasa harunya itu baru terlihat di akhir pidato, yakni saat membacakan puisi.
Isi puisi yang dibacakan oleh Megawati sebagai berikut:
Hidupkanlah hatimu,
Nyalakanlah semangatmu, bagaikan obor yang tidak pernah padam oleh guyuran hujan;
Nyalakanlah api perjuanganmu, bagaikan panas bumi yang tidak akan pernah padam.
Berjuanglah untuk rakyat,
Dengan segenap jiwamu, dengan segenap cintamu,
Maka rakyat pun akan mencintaimu.
Rakyat akan menjagamu.
Berikanlah dirimu untuk negeri ini,
Dedikasikanlah hidupmu untuk tanah air yang begitu mencintaimu,
Itulah yang seharusnya menjadi falsafah hidupmu.
Dirgahayu PDI Perjuangan ke 42. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala meridhoi perjuangan kita.
Setelah itu, Megawati mengangkat tangan kanannya sambil mengepal, kemudian mengucapkan kata Merdeka, diikuti ratusan kader PDI Perjuangan lainnya.
Setelah itu, Megawati turun dari podium, untuk mengikuti serangkaian acara selanjutnya, yaitu pemotongan tumpeng.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.