Ini Empat Komponen yang Akan Ditranskrip dari CVR AirAsia QZ 8501
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memulai tahap awal investigasi terhadap cockpit voice recorder
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan memulai tahap awal investigasi terhadap cockpit voice recorder (CVR) atau rekaman suara kokpit milik AirAsia QZ 8501.
Ketua Tim Investigasi AirAsia QZ 8501, Marjono Siswosuwarno, mengatakan tahap awal yang dilakukan oleh tim yaitu membersihkan dan memastikan CVR dalam kondisi baik. Selanjutnya tim akan melakukan proses download (mengunduh) suara-suara dalam CVR.
"Jadi setelah ini download, kita mendengar suara lalu lintas analisis kanal demi kanal," ujar Marjono saat jumpa pers di Kantor KNKT, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Marjono menuturkan, tim akan mendengarkan empat komponen yang ada dalam CVR. Pertama, percakapan kapten pilot dengan co-pilot. Kedua, percakapan pilot dengan Air Traffic Controller (ATC) Ketiga, percakapan area kokpit yang direkam mikrofon baik suara pilot ataupun intrumen peringatan. Keempat, pengumuman yang disampaikan pramugari ke penumpang.
"Yang menulis kapten Ertata Lananggalih dan kapten Santoso Sayogo dan ada 2-3 kapten lagi. Mereka mengetahui jargon pilot dalam istilah yang digunakan pilot," jelas Marjono.
Marjono menjelaskan, empat rekaman suara yang akan ditranskrip tersebut harus dilakukan dengan teliti oleh investigator. Ia mencontohkan, tak jarang rekaman suara antara pilot dengan co-pilot terdengar sama.
"Ini (suara sama) harus pakai spektrum analisis, lalu bunyi krik-krik itu harus ditangani oleh kapten yang pengalaman. Ini harus disinkronisasi dengan Flight Data Recorder (FDR) dan trankrip (VCR). Dari situ analisisnya dibuat karena tahap analisis itu sangat panjang," kata Marjono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.