Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah RI Diminta Desak Prancis Tekan Charlie Hebdo

Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin meminta agar pemerintah Prancis sebaiknya mendorong Tabloid Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan kartun satire

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Pemerintah RI Diminta Desak Prancis Tekan Charlie Hebdo
Daily Mail
Umat muslim memprotes edisi teranyar Charlie Hebdo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Ahmad Zainuddin meminta agar pemerintah Prancis sebaiknya mendorong Tabloid Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan kartun satire tokoh agama. Hal itu untuk mencegah tindakan kekerasan serupa terjadi lagi di Prancis.

"Kalau bisa pemerintah kita minta supaya Prancis ikut mendinginkan suasana dengan meminta Charlie Hebdo tidak membuat kartun satire tokoh agama," ujar Zainudin, Kamis (15/1/2015)

Menurut Zainuddin, peristiwa yang terjadi di Prancis pekan lalu bukan tidak mungkin merembet ke negara lain kalau Charlie Hebdo terus-terusan membuat kartun satire tokoh agama. Zainuddin mencontohkan gelombang protes muslim dunia dalam kasus koran Denmark, Jyllands-Posten pada tahun 2006 lalu. Pernyataan Zainuddin menyikapi pemberitaan yang menyebutkan majalah satire tersebut kembali menerbitkan kartun Nabi Muhammad pekan ini.

"Kita harus menghargai kebebasan pers, seperti yang berlaku di Prancis. Tapi mereka juga harus menghargai hak dan keyakinan orang lain. Kebebasan itu dibatasi oleh hak orang lain, dan itu adalah hak asasi manusia," imbuhnya.

Lebih lanjut politisi PKS ini juga mengimbau agar umat muslim di Tanah Air tidak terprovokasi dengan pemuatan kartun Nabi Muhammad yang dilakukan Charlie Hebdo. Menurutnya, yang dilakukan Charlie Hebdo justru menunjukkan paradoks demokrasi dan kebebasan di Prancis.

Majalah satire Perancis, Charlie Hebdo, sebelumnya diberitakan kembali memuat kartun satire Nabi Muhammad untuk edisi pekan ini. Seperti dikutip dari AFP, Charlie Hebdo menampilkan kartun Nabi Muhammad dengan wajah sedih yang sedang meneteskan air mata serta memegang tulisan "Je Suis Charlie" yang berarti 'Kami adalah Charlie'. Slogan itu merujuk pada aksi massa yang dilakukan masyarakat Prancis dan tokoh dunia beberapa waktu lalu untuk menentang penyerangan terhadap kantor Charlie Hebdo.

Berita Rekomendasi

Selain itu, di atas sosok kartun yang bersorban putih tersebut juga terdapat tulisan "Tout Est Pardonne", yang berarti "Semua telah dimaafkan".

Peluncuran cover majalah satire edisi terbaru ini dilakukan lebih cepat dari jadwal semula pada Rabu (14/1/2015). Ironisnya, pihak penerbit bahkan menyiapkan hingga 3 juta kopi dari biasanya yang hanya mencetak 60.000 kopi. Majalah-majalah itu rencananya akan didistribusikan ke 25 negara dan diterjemahkan ke 16 bahasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas