Rani, Terpidana Mati di Mata Tetangga
Sebuah gang kecil dengan lebar tidak lebih dari dua meter berada di tengah Kota Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sebuah gang kecil dengan lebar tidak lebih dari dua meter berada di tengah Kota Cianjur, Jawa Barat. Dua bangunan bertingkat menjepit gang yang bernama gang Edi Dua tersebut.
Tak disangka, sebuah rumah yang berada di dalam gang tersebut pernah ditinggali oleh perempuan yang kini sedang menanti eksekusi mati di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Rani Andriani atau Melisa Aprilia yang akan dieksekusi mati Minggu (18/1), menghabiskan masa kecil dan remajanya di RT 3 RW 3 gang Edi 2, Kampung Cikidang, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, sebelum akhirnya ke Jakarta dan terjerembab dalam perdagangan narkotika internasional.
Salah seorang warga di Gang Edi 2, Jajang, mengaku baru mengetahui jika Rani merupakan warga Indonesia satu-satunya yang akan dieksekusi mati. Hal tersebut diperolehnya dari tayangan televisi.
"Saya tahu dari berita, dan sejak dua hari terakhir, banyak orang yang menanyakan rumah keluarganya," tuturnya, Sabtu (17/1/2015).
Menurut Jajang, Rani merupakan sosok yang baik dan santun. Tidak pernah sedikitpun terdengar perilaku buruk Rani ketika tinggal di lingkungannya. Ketika duduk di bangku SMA, Rani menurut Jajang selalu menyapa dan tersenyum.
"Malahan dia (Rani) penurut sama orang tua, sejak SMP dan SMA, tidak pernah terdengar perilaku buruk, mungkin karena pergaulan jadi berubah," ujarnya.
Menurut Jajang perilaku remaja di lingkungannya masih dapat terjaga. Meski tinggal dekat dengan pusat kota, namun perilaku anak mudanya masih dapat ditoleransi.
"Liat aja di depan, di pinggir jalan meski ada yang nongkrong, tapi tidak pernah ada yang sampai tengah malam, tidak pernah ada yang tersangkut Narkoba," katanya.
Menurut Jajang, setelah berita mengenai tertangkapnya Rani, 14 tahun lalu tersebar, keluarganya menjadi sedikit tertutup. Sobandi, ayah Rani menjadi jarang bergaul dengan tetangga.
"Pak Sobandi, jadi sedikit tertutup dan kurang bergaul, mungkin karena malu," katanya.
Menurutnya sudah sejak lima tahun yang lalu, keluarga Rani tidak lagi tinggal di Gang Edi. Rumah sederhanya kini telah berpindah tangan. Tidak diketahui pasti kemana keluarga Rani pindah.
"Ada yang bilang katanya pindah ke Ciranjang (Cianjur) kemudian pindah ke Sumatera, saya engga tahu," ungkapnya.