Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Elok Langkah Elit PDIP Buka Sendiri Borok Pertemuan dengan Abraham

USAHA PDIP bertemu Ketua KPK Abraham Samad pada masa kampanye pilpres 2014, menjadi bukti bahwa PDIP melemahkan KPK

Penulis: Yulis Sulistyawan
zoom-in Tak Elok Langkah Elit PDIP Buka Sendiri Borok Pertemuan dengan Abraham
TRIBUNNEWS.COM/GRAFIS /BAYU
Grafis Pertemuan Abraham Samad dengan elit PDIP sebanyak enam kali seperti dituturkan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menyatakan, jika benar ada pertemuan Abraham Samad dengan elit PDIP, itu merupakan upaya untuk melemahkan KPK.  Dan bagi PDIP, tak elok untuk membongkar sendiri boroknya bertemu dengan Abraham Samad yang masih  menjabat Ketua KPK untuk ditawari menjadi Cawapres pendamping Jokowi yang kemudian dibatalkan.

"Sekarang Abraham Samad menjadi target pelemahan KPK. Hebatnya lagi dalam waktu yang bersamaan manuver elit PDIP secara tidak sadar ikut menghancurkan Partai PDIP dan Institusi Polri terbukti dengan menyeret Komjen Budi Gunawan menjadi Timses Jokowi-JK dalam Pilpres," tulis Petrus dalam rilis yang diterima  Tribunnews.com, Kamis (22/1/2015).

Menurut Petrus, politisi PDIP Trimedya Panjaitan mengakui bahwa visi misi Jokowi bidang Pertahanan dan Keamanan Jokowi dikonsep oleh Komjen Budi Gunawan. "Padahal Undang-Undang Kepolisian melarang keras anggota Kepolisian turut serta dalam politik praktis dan harus bersikap netral," lanjut Petrus.

Bagi Petrus, manuver PDIP telah membawa korban yakni Komjen Budi Gunawan pada akhirnya harus mengalami nasib tidak dilantik menjadi Kapolri. Dan PDIP masih berusaha memaksakan kehendak agar Presiden Jokowi tetap melantik setelah Komjen Budi Gunawan jadi tersangka.

"Dan kini, Abraham Samad akan dikorbankan oleh PDIP dengan manuver tidak elok, membuka borok adanya pertemuan  yang sudah pasti bersifat rahasia," lanjut Petrus.

"Posisi Abraham Samad di sini adalah korban dari nafsu PDIP ingin berkuasa setelah 10 tahun berpuasa," lanjut Petrus.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas